Liputan6.com, Jakarta Pada 2017, Tromptom Traffic Index menempatkan Jakarta sebagai kota termacet keempat di dunia. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ini terjadi lantaran sistem moda transportasi di Jakarta belum terintegrasi dengan baik.
Anies menjelaskan, masalah kemacetan di Jakarta karena tidak terintegrasinya pengurusan lalu lintas. Selama ini pengelolaan lalu lintas berjalan masing-masing.
"Selama ini yang terjadi adalah tidak ada pengelolaan jadi satu," kata Anies di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Anies menerangkan, Pemrov DKI hanya mengelola jalan. Stasiun dikelola PT KAI (Persero). Bus yang lewat jalan kelola PT Transjakarta. Satu lagi, angkutan ojek online dikelola masing-masing perusahaan.
Untuk itu, Pemprov DKI lewat PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan Kementerian BUMN lewat PT KAI mendirikan perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. Di perusahaan ini Pemprov DKI memiliki saham sebanyak 51 persen.
Perusahaan baru ini bakal di bawah kendali Pemprov. Alasannya, pengelolaan tata ruang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Sementara tata kelola transportasi bagian dari tata ruang daerah.
Ketika tata transportasi tidak sinkron dengan tata ruang, kaya Anies, maka melahirkan masalah, yakni kemacetan. Maka, tata transportasi dikelola Pemda agar mencerminkan tata ruang.
"Nah sekarang jadi satu, kendalinya ada di Pemprov," kata Anies.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Â
Integrasi Subsidi
Lebih jauh, dengan adanya sistem integrasi ini, bukan hanya megatasi masalah kemacetan. Tetapi juga mengintegrasikan subsidi ya g diberikan pemerintah.
Bila saat ini subsidi diberikan ke tiap moda transportasi, maka diharapkan subsisdi pemerintah masuk dari pintu yang sama. Artinya akan ada kemungkinan penghematan pemberian subsidi.
"Kalau nanti cost terintegrasi dan subsidinya pun terintegrasi, harapannya nanti bisa menghemat subsidi," kata Anies mengakhiri.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement