Antisipasi Macet, Menhub Usul Batasi Jumlah Kendaraan di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan adanya pembatasan kendaraan yang melewati jalur tol layang Jakarta-Cikampek.

oleh Athika Rahma diperbarui 31 Des 2019, 16:40 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 16:40 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan adanya pembatasan kendaraan yang melewati jalur tol layang Jakarta-Cikampek. Hal ini guna mengantisipasi macet berlebihan saat arus balik liburan natal dan tahun baru.

Menhub menyatakan, pasti sebagian besar masyarakat akan memanfaatkan tol layang Jakarta-Cikampek untuk kembali dari liburan karena dinilai lebih cepat.

"Kemarin pada saat arus libur dari Barat ke Timur kita sudah punya pengalaman atas tol layang, sehingga saya pikir pembatasan kecepatan, pembatasan masuknya kendaraan, dan penyiapan area emergency itu menjadi relevan untuk dilakukan pada arus balik,” ujar Menhub, mengutip keterangan resmi, Selasa (31/12/2019).

Dirinya menambahkan, arus balik nataru akan tersebar mulai dari 1 Januari 2020 hingga 5 Januari 2020. Oleh karenanya, Menhub berharap agar Kepolisian, Jasa Marga dan pihak terkait lainnya dapat mempersiapkan tim agar dapat mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan yang masuk ke tol layang Jakarta-Cikampek.

 

"Kami meminta Jasa Marga melakukan pengaturan pembatasan kendaraan yang akan naik tol layang. Tidak boleh seperti kemarin tidak ada pembatasan, sehingga terlalu banyak yang naik. Selain itu, hal lain yang perlu dipersiapkan yaitu seperti kesehatan dan stamina pengemudi, dan penyediaan (area) emergency," jelas Menhub.

Menhub juga membahas mengenai tol Cipali yang menjadi titik krusial karena rawan kecelakan. Menurutnya, perlu dilakukan kajian mendetail terkait rest area di sekitar Cipali dan pembangunan pembatas di tengah jalur tol Cipali untuk menghindari kecelakaan dua arah.

"Ini harus disiapkan, lebaran masih tiga bulan lagi tapi kita harus lakukan persiapan dari sekarang, masukan-masukan didiskusi tadi tolong diinventarisir dan minggu depan saya tugaskan Dirjen (Perhubungan) Darat mengkoordinasikan persiapan rencana lebaran ini," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menhub Sebut Gelombang di Tol Layang Jakarta-Cikampek Tak Ekstrem

Penampakan tol layang Jakarta-Cikampek
Penampakan tol layang Jakarta-Cikampek saat Liputan6.com menyusurinya, Selasa (17/12/2019). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Kementerian Perhubungan memandang, desain Tol Layang Jakarta-Cikampek yang bergelombang tidak ekstrem untuk dilintasi kendaraan. Saat ini ruas tol tersebut sudah bisa dilewati.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Sety‎adi mengatakan, konstruksi Tol Layang Jakarta -Cikampek dibuat bergelombang karena menyesuaikan dengan infrastruktur sekitar, yaitu Tol Jakarta-Cikampek dan moda transportasi Light Rapid Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) yang berada di sisi kiri ruas tol ke arah Cikampek.

‎"Memang ada di bawah itu ada jalan, ada deketnya itu LRT," kata Budi, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Menurut Budi, meski konstruksi bergelombang, tetapi kontur jalan‎ tidak terlalu tinggi, sehingga tidak dirasakan ekstrem bagi kendaraan yang melintas.

"Tapi kalau menurut saya enggak terlampau tinggi banget-lah perbedaannya. Enggak begitu terasa, itu yang ekstrem di media sosial saja," ujarnya.

‎Namun Budi mengakui, sambungan jembatan (ekspnasion joint) pada Tol Layang Jakarta-Cikampek masih dirasakan kendaraan yang melintas, sehingga membuat kendaraan beguncang

‎"Memang ada sebagian masyarakat hasil survei masih merasakan agak kurang enak, di ekspansion join kurang nyaman," katanya. 

Tol Layang Jakarta-Cikampek Dibuka Gratis

Jalan tol layang Jakarta-Cikampek
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (dok: PUPR)

Usai diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (12/12) lalu, tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) akan dibuka untuk pengguna jalan besok, 15 Desember 2019 pukul 06.00 WIB.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru menyatakan bahwa jalan tol ini untuk sementara waktu dioperasikan tanpa tarif.

“Mulai besok pagi, pengguna jalan, khususnya yang menempuh jarak jauh, dapat mulai menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang membentang dari Simpang Susun Cikunir hingga Karawang Barat tanpa tarif untuk sementara waktu,” ujar Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

Heru juga mengingatkan kembali akses pengguna jalan untuk dapat melewati jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini.

“Untuk arah Cikampek, pengguna jalan dapat melalui Jalan Tol Dalam Kota dari arah Halim/Cawang dan masuk ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) melalui akses di Km 10 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah,” jelas Heru.

Sedangkan untuk pengguna jalan dari arah Jalan Tol JORR dari arah Jatiasih, Heru menjelaskan bahwa pengguna jalan dapat masuk melalui akses Km 45 Jalan Tol JORR, sementara untuk pengguna jalan dari arah Rorotan masuk di akses Km 46 Jalan Tol JORR.

“Sedangkan untuk pengguna jalan yang menuju arah Jakarta dapat masuk di Karawang Barat melalui akses Km 48 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah yang nantinya dapat keluar di Simpang Susun Cikunir Km 10 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah arah Halim/Cawang, keluar ke Jalan Tol JORR arah Jatiasih dengan membayar tarif Jalan Tol JORR di Gerbang Tol (GT) Cikunir 6 serta keluar ke Jalan Tol JORR arah Rorotan dengan membayar tarif Jalan Tol JORR di GT Cikunir 8,” tutup Heru.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya