Kembangkan Agritech, Bisnis TaniHub Tumbuh 268 Persen di 2019

Pencapaian ini didapat dalam waktu tiga tahun sejak TaniHub Group didirikan pada 2016.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jan 2020, 17:47 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 17:47 WIB
CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan. Liputan6.com/Maulandy
CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan. Liputan6.com/Maulandy

Liputan6.com, Jakarta TaniHub Group sebagai startup agritech melaporkan pertumbuhan bisnis (Gross Merchandise Value (GMV) melonjak 268,2 persen pada 2019. Pencapaian ini didapat dalam waktu tiga tahun sejak TaniHub Group didirikan pada 2016.

"Tahun 2019 kemarin pertumbuhan revenue kita sebagai e-commerce hampir tiga kali lipat dari bisnis rantai pasok pertanian berbasis teknologi," kata CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan di kantornya, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Ivan menuturkan, pihaknya saat ini telah memiliki tiga unit usaha, yakni TaniHub sebagai platform e-commerce hasil tani, TaniFund untuk pendanaan mitra petani, serta TaniSupply yang fokus kepada pengelolaan rantai pasok.

"Dengan adanya entitas tersendiri, kami akan jauh lebih agresif dalam mengembangkan bisnis rantai pasokan pertanian. TaniSupply melakukan proses pembelian dari petani. memproses komoditas di warehouse dari grading sampai quality assurance dan mendistribusikannya kepada klien maupun pelanggan," ungkapnya.

Dia menyampaikan, TaniHub saat ini telah membangun fasilitas distribusi regional (regional distribution center) di lima kota, yakni Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

Untuk menunjang proses bisnis yang semakin cepat dan berkembang. TaniHub sedang mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) baru untuk mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi.

 

Jangkau Seluruh Indonesia

TaniHub
Program pertanian kekinian, TaniHub. foto: Bhisma Adinaya/TaniGroup

Ke depan, perusahaan rintisan ini berharap dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada 2022 dengan pertimbangan potensi pasar yang masih sangat besar.

Berdasarkan data yang diperoleh TaniHub, Indonesia memiliki 5.700 produsen di industri pengolahan makanan (food processing industry) dan lebih dari 30 ribu outlet modern retailer (supermarket. hypermarket, dan lainlain).

Sejak tiga tahun terakhir, Ivan menyatakan, TaniHub telah membantu peningkatan produksi petani sebesar 30 persen dan pendapatan mereka secara umum sebesar 50 persen. Hingga kini, TaniHub disebutnya telah bermitra dengan lebih dari 30 ribu petani.

"Kami akan terus mengajak petani untuk mau bermitra dengan kami supaya pendapatan mereka terus meningkat. Kami juga terus berproses melatih mereka untuk semakin dekat dengan teknologi," tukas Ivan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya