Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mendukung tiga program aksi pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian merancang program dan kegiatan untuk tahun ini. Salah satunya yang dilakukan Pusat Pelatihan Pertanian, Unit kerja teknis di bawah BPPSDMP.
Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mencanangkan program utama pembangunan pertanian utk mewujudkan pertanian indonesia maju mandiri dan modern.
Baca Juga
Tiga program aksi yang dilakukan yaitu membangun gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), menumbuhkan pengusaha pertanian milenial hingga 2,5 juta orang selama 5 tahun, dan mendukung sepenuhnya semua program utama Kementan.
Advertisement
"Tiga program aksi ini untuk mencapai pembangunan nasional, dan kegiatan Puslatan harus ditujukan untuk melaksanakan program ketiga program aksi BPPSDMP tersebut," ujar Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat membuka Pertemuan Evaluasi Kinerja tahun 2019, Kebijakan Pelatihan Pertanian tahun 2020 dan Inovasi Pelayanan Publik di Buvana Ciawi, Senin, (20/1)
Kostratani termasuk dalam salah satu tujuan pembangunan pertanian yang pusat gerakannya ada di tingkat kecamatan. Nantinya BPP berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani.
Juga pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. BPP akan menjadi center of excelent semua aktivitas pertanian.
"Dalam Kostratani ini semua fungsional akan berperan dan Kostratani ini juga akan menjadi garda terdepan program-program kementan yang diperkuat, bukan hanya perbaikan sarana prasara tetapi juga peningkatan kapasitas penyuluh pertanian melalui pelatihan tematik. Pelatihan di Kostratani ini nanti penyuluh juga akan diberikan pelatihan melalui video conference. Saat ini kita sudah masuk dalam era 4.0 jadi metode pelatihan juga harus gunakan cara modern," ujar Dedi.
Lebih lanjut disampaikan Dedi bahwa dalam melaksanakan 3 Program Aksi tersebut kita harus betul-betul konkrit, tidak ada kata lain selain harus kerja keras, fokus dan update perkembangan teknologi. Dengan begitu kita akan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan pertanian.
"Tidak kalah penting, kita harus mampu mencetak sumberdaya manusia (SDM) profesional, mandiri, berdaya saing, dan memiliki jiwa wirausaha. Untuk mencapai hal tersebut, pelatihan dan sertifikasi bagi SDM pertanian adalah hal yang mutlak dilakukan. Sertifikasi adalah bentuk pengakuan kompetensi bagi SDM pertanian kita, dengan sertifikasi SDM kita akan diakui kompetensinya secara internasional, dan selain itu dengan sertifikasi kita akan mampu melahirkan pengusaha pertanian milenial dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian," lanjut Dedi.
Selain itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengatakan, dalam membuat program dan kegiatan Puslatan 2020, terlebih dahulu kita lakukan evaluasi kegiatan dan kegiatan 2019. Berbagai kegiatan terdahulu dilakukan perbaikan, agar kegiatan 2020 benar-benar mantap, efektif, dan tetap sasaran sehingga ada hasil yang dicapai.
"Kami terus melakukan kegiatan untuk mendukung kostratani, mendukung tumbuh kembanganya pengusaha pertanian milenial dan mendukung program utama kementerian pertanian, sehingga kegiatan program program dan segala hal berkenaan pelaksanaan pelatihan 2020 harus mendukung 3 program aksi tersebut," ujarnya.
Bustanul menambahkan, dengan evaluasi kegiatan 2019 diharapkan dapat pemantapan pelaksaaan kegiatan dan dapat mengakselerasi pelaksanaan kegiatan 2020.
"Target Menteri Pertanian bahwa triwulan satu diharapkan kegiatan kita sudah mencapai 40 persen daripada pagu yang tersedia di kegiatan pusat pelatihan dan UPT. UPT lingkup puslatan harus produktif dalam menciptakan inovasi-inovasi pelayanan publik dengan menumbuhkan one institution one inovation setiap tahunnya. Termasuk juga harus aktif menggerakkan," tutur Bustanul.
Â
(*)