Barata Indonesia Perpanjang Kontrak dengan Perusahaan AS Senilai Rp 337, 5 Miliar

Hubungan baik antara Barata Indonesia dan SCT telah dibangun selama 22 tahun.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Jan 2020, 16:45 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 16:45 WIB
PT Barata Indonesia (Persero) memperpanjang kerjasama dengan Standart Car Truck (SCT) a Wabtec Subsidiary Company. Liputan6.com/Dian Kurniawan
PT Barata Indonesia (Persero) memperpanjang kerjasama dengan Standart Car Truck (SCT) a Wabtec Subsidiary Company. Liputan6.com/Dian Kurniawan

Liputan6.com, Surabaya - PT Barata Indonesia (Persero) memperpanjang kerjasama dengan Standart Car Truck (SCT) a Wabtec Subsidiary Company, perusahaan asal Amerika Serikat, untuk mengekspor produk andalan Bogie (Pendukung rangka dasar dari badan kereta api).

Perpanjangan kontrak dan kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno serta Mickey Korzeniowski, Vice President and General Manager, Wabtec Freight Car Division dari Standart Car Truck. Kedua pihak sepakat untuk memperpanjang kontrak dimana Barata Indonesia mengekspor komponen kereta api, Bogie melalui SCT.

Mickey Korzeniowski menjelaskan, hubungan baik antara Barata Indonesia dan SCT telah dibangun selama 22 tahun. Dari perusahaan perusahaan pengecoran kecil dari Asia Tenggara, menjadi salah satu pemimpin serta pemasok utama pasar global Wabtec.

”Ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan luar biasa dari Pemerintah Indonesia, investasi modal, kepatuhan ketata pada kualitas produk dan kerja keras dari semua pihak dari Barata Indonesia,” ujar Mickey di kantor pusat Barata Indonesia, Gresik, Jawa Timur, Jumat (24/1/2020).

”Tradisi kuat Barata Indonesia perihal kualitas dan pengiriman produk tepat wakt menjadikan mereka mitra penting bagi Wabtec di masa yang akan datang,“ ucapnya.

 

Kerjasama 22 Tahun

Sementara itu, Dirut Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno menambahkan bahwa manajemen terus menjaga hubungan baik antara Barata dan SCT yang telah tercipta selama 22 tahun terakhir.

”Kami juga berterimakasih karena berkat kerjasama kami dengan SCT selama ini, telah membantu mendongkrak image pabrik foundry (pengecoran) Barata Indonesia menjadi pabrik yang kompeten dan go international," tutur Harry.

Dalam kerjasama tersebut disebutkan bahwa kedua perusahaan sepakat untuk memperpanjang kontrak hingga 2030 dengan peningkatan volume ekspor Bogie, dari awalnya 2000 carset Bogie per tahun, naik menjadi 5000 carset Bogie per tahun. Dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 337, 5 Milyar per tahun (kurs Dollar Rp.13.500).

Barata Indonesia yang berdiri tahun 1971 selama ini memang telah menyuplai komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Untuk memenuhi standart kualitas ekspor, pabrik foundry (pengecoran) milik Barata Indonesia telah mengantongi sertifikat AAR (Association of America Railroads) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA dan Canada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya