Lindungi WNI dari Virus Corona, Erick Thohir Bakal Kirim 25 Ribu Masker ke Hong Kong

Kementerian BUMN, BNI, RNI dan Garuda Indonesia, BUMN akan mengirimkan sebanyak 25 ribu masker untuk masyarakat Indonesia di Hongkong.

oleh Athika Rahma diperbarui 03 Feb 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 10:00 WIB
Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona yang menewaskan sedikitnya 361 orang hingga saat ini mengkhawatirkan banyak pihak, apalagi setelah ditetapkan darurat oleh WHO.

Guna mencegah penularan virus lebih intensif, Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN agar turut aktif dalam membantu masyarakat Indonesia yang terdampak langsung virus Corona di China.

Hal tersebut diungkapkannya dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, Minggu (2/2/2020).

Dengan koordinasi Kementerian BUMN, BNI, RNI dan Garuda Indonesia, BUMN akan mengirimkan sebanyak 25 ribu masker untuk masyarakat Indonesia di Hongkong.

"Saya apresiasi BNI yang bergerak cepat membantu masyarakat Indonesia di Hongkong. Masyarakat Indonesia di Hongkong termasuk yang paling besar, untuk membantu mengantisipasi virus corona, RNI mengirimkan masker melalui Garuda, yang kemudian akan dibagikan di BNI cabang Hongkong. Semoga dapat membantu masyarakat Indonesia di sana", kata Erick Thohir.

Masyarakat di Hongkong bisa mendapatkan masker di KJRI Hong Kong, BNI Cabang Hong Kong, dan BNI Remittence mulai Minggu kemarin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wabah Virus Corona, Garuda Indonesia Setop Penerbangan dari dan ke China

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia tutup sementara rute penerbangan dari dan ke China guna mencegah penyebaran virus Corona yang menggegerkan seluruh dunia hingga ditetapkan darurat oleh WHO.

Hal tersebut dilakukan atas kebijakan pemerintah untuk menunda layanan penerbangan dari dan ke China yang resmi diberlakukan 5 Februari 2020 mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, penundaan sementara penerbangan ini merupakan bentuk perhatian serius Garuda Indonesia untuk turut mengantisipasi penyebaran virus Corona.

"Kebijakan tersebut juga merupakan tindak lanjut komitmen dan dukungan penuh Garuda Indonesia terhadap upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia yang salah satunya dilakukan melalui penundaan sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok," ujarnya, mengutip keterangan resmi, Senin (3/2/2020).

Adapun rute yang ditutup sementara ialah rute yang melewati Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an. Sementara, penerbangan dari dan menuju Hongkong masih dilayani dengan pengawasan penuh bersama dengan otoritas terkait.

Garuda juga turut memberlakukan kebijakan yang fleksibel untuk melakukan reschedule dan reroute bagi calon penumpang yang telah memesan tiket dari dan ke China.

Informasi mekanisme refund, perubahan jadwal dan reroute rute penerbangan, penumpang bisa didapatkan melalui Call Center Garuda Indonesia di nomor 021-2351 9999 dan 08041807807. www.garuda-indonesia.com dan Twitter @GarudaCares.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya