Upaya Pemerintah Jaga Ekonomi Selama Pandemi Virus Corona

Pemerintah mendorong Kementerian dan Lembaga (K/L) serta Pemda untuk dapat mengakselerasi belanja terutama pada jadwal Kuartal I 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Mar 2020, 20:23 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 20:23 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Pandemik Covid-19 atau virus corona, seperti yang telah ditetapkan oleh PBB pada bulan Maret ini, menyebar secara cepat ke seluruh dunia sehingga bukan hanya sektor transportasi serta sektor pariwisata saja yang terpengaruh melainkan merambat ke beberapa sektor lainnya seperti perdagangan, kesehatan dan lainnya.

Pemerintah mendorong Kementerian dan Lembaga (K/L) serta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk dapat mengakselerasi belanja terutama pada jadwal Kuartal I 2020.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat pandemik Covid-19, serta penurunan harga-harga komoditas.

Pemerintah juga melakukan re-focusing penganggaran dan meluncurkan paket Stimulus Fiskal jilid I dan jilid II yang diharapkan mendukung bergeraknya sektor riil.

“Saya telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan Menteri Kesehatan, untuk menggoordinasikan langkah-langkah di pusat dan daerah," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi Pers APBN KiTa Bulan Maret 2020 pada Rabu (18/3/2020).

Salah satunya, nanti akan dibuat Keputuran Presiden, karena seluruh K/L dan Pemda fokus menangani Covid-19 dan di dalam APBD maupun anggaran K/L selama ini tidak pos untuk Covid-19, maka akan dilakukan perubahan realokasi di anggaran K/L dan daerah,” lanjut dia.

Secara umum prioritas utama Pemerintah saat ini adalah dukungan untuk sektor kesehatan, penguatan jaring pengaman sosial dan penyelamatan sektor dunia usaha.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Luhut: Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5 Persen

Menperin Airlangga dan Menko Luhut Hadiri Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan wabah Corona Covid-19 akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen. Meski demikian, Ia menyebut PDB Indonesia tidak akan terjun terlalu jauh.

"Mungkin turun di bawah 5 persen tapi kita bisa manage di empat persen ke atas," ujar Luhut dalam video-konferensi pada Rabu (18/3/2020).

Menurutnya, pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) sudah menyiapkan kebijakan dari sisi fiskal maupun moneter. Luhut pun memastikan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo akan mampu menghasilkan output terbaik.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan selama kuartal I sampai dengan minggu kedua atau sepuluh hari pertama dari Maret, Ekonomi Indonesia masih bertengger di 4,9 persen.

"Kuartal I sampai minggu kedua, 10 hari pertama ekonomi kita masih 4,9 persen. Jadi kalau kuartal I masih ada 20 hari terakhir Maret ini penurunan kuartal I masih bisa tumbuh di atas 4,5-4,9 persen," ujar Sri Mulyani.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya