Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah, menilai tepat jika pemeritah memberkukan larangan mudik Lebaran tahun ini.
Menurutnya kebijakan tersebut dibuat bukan tanpa sebab, yakni memperkecil ruang gerak penyebaran virus corona atau Covid-19 ke daera-daerah luar
"Kepentingan keselamatan masyarakat banyak harus diutamakan. Mengingat bahaya virus corona adalah kecepatannya menular," kata Piter kepada Merdeka.com, Senin (30/3).
Advertisement
Dia mengatakan di tengah pandemi virus corona saat ini, pemerintah tidak perlu memikirkan dampak ekonomi ke RI jika memang kebijakan larangan mudik diterapkan. Sebab, keselamatan dan keamanan masyarakat harus jadi priorias utama pemerintah.
"Perekonomian juga tidak mungkin berjalan apabila wabah sudah menjalar begitu cepat dan tidak tertangani seperti di Italia. Lebih baik mengutamakan keselamatan masyarakat dengan melakukan isolasi, melarang mudik," kata dia.
Piter meyakini perekonomian sendiri akan cepat pulih setelah wabah berlalu. Kendati begitu perekonomian akan benar-benar jatuh apabila wabah meluas hingga kedesa-desa ditambah penangananya lebih lama dan sulit dikendalikan.
Â
Opsi Larangan Mudik
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan kementerian/lembaga terkait masih mengkaji opsi pelarangan mudik Lebaran 2020 bagi masyarakat. Larangan mudik tersebut untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menyatakan saat ini usulan pelarangan mudik masih dibahas bersama dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
"Memang saat ini masih diimbau untuk tidak mudik, tapi ada usulan dilarang saja, karena kalau diimbau masyarakat Indonesia banyak yang tidak patuh," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/3).
Dia mengaku pihaknya tengah menyiapkan skema pelarangan mudik tersebut dengan Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas). Mencakup urusan penyekatan pemudik dari Jabodetabek, di area mana saja akan ditutup atau disekat, baik di jalan tol maupun jalan arteri.
Waktu pelarangan mudik masih dalam tahap diskusi. Perihal kemungkinan waktu, pada H-7 atau lebih awal, karena sudah banyak masyarakat yang mencuri start dan pulang kampung lebih awal.
"Pemudik yang sudah terlanjur (berada di jalan) juga akan dikembalikan," tutur Budi.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement