Luhut: Lockdown Cuma Berhasil di China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, setiap negara memiliki caranya sendiri untuk mengatasi pandemi ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 15:40 WIB
tegal
Akses masuk dan keluar kota Tegal ditutup bagi pengunjung dari luar. (foto: Liputan6.com / felek wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia enggan melakukan lockdown untuk menangani wabah virus Corona. Langkah ini diambil lantaran di beberapa negara upaya lockdown tidak berhasil. Pilihan karantina wilayah lebih memungkinkan diterapkan di Indonesia.

Sejauh ini, hanya China yang berhasil melakukan lockdown untuk mengatasi virus Corona. Sementara Italia dan Jerman gagal menerapkan kebijakan ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, setiap negara memiliki caranya sendiri untuk mengatasi pandemi ini.

"Setiap negara mencari caranya sendiri yang cocok dengan dia," kata Luhut dalam video konferensi pers yang diterima merdeka.com, Selasa (31/3/2020).

Luhut meyakinkan, bahan pangan sudah diatur sedemikian rupa jika pemerintah nanti menerapkan kebijakan karantina wilayah. Semua fasilitas untuk bahan pangan akan dipastikan aman dan hampir tidak ada masalah.

Ketersediaan bahan pangan telah dilakukan pengecekan dan dipastikan aman. Hanya saja, hal ini tetap harus diwaspadai terkait distribusinya nanti.

"Hanya penyalurannya harus kita waspadai jangan sampai terhambat baik gula beras dan segala macam itu," kata Luhut.

 

Khusus DKI Jakarta

Moda Transportasi Publik di Jakarta Kembali Normal
Penumpang menaiki kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI menormalkan kembali pengoperasian transportasi umum di Ibu Kota dengan membatasi jumlah penumpang dalam tiap armadanya untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Khusus di DKI Jakarta, sebagai zona merah juga telah dilakukan penghitungan kebutuhan dana bagi masyarakat terdampak. Luhut menyebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah menghitung dana yang diperlukan untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Bu Sri Mulyani tadi malam juga sudah, kita hitung dan tidak akan ada masalah," kata Luhut.

"Karena Perppu yang akan diterbitkan nanti buget devisit. Kita akan dibuka sampai selama 3 tahun kedepan jadi 2020, 2021, 2022 nanti barus setelah itu kembali ke tiga persen," papar Luhut.

Terkait sumber dana pembiayaan tersebut Luhut hanya menyebut dari berbagai macam sumber pendanaan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya