Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Rakyat (BUMN) Erick Thohir mengatakan penyebaran Virus Corona telah membuat kinerja BUMN banyak tergerus. Bahkan, gara-gara hal tersebut dia memprediksi BUMN hanya mampu menyetorkan deviden 50 persen tahun depan.
"Sayangnya, realita dengan adanya Covid-19 ini banyak sekali kinerja BUMN tergerus. Makanya saya enggak malu ketika ketemu DPR dan Kemenkeu yang awalnya kita bilang bisa capai target bahkan lebih, ternyata tahun depan kalau bisa 50 persen sudah Alhamdulillah," ujarnya melalui Video Conference, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Baca Juga
Penyebaran Virus Corona juga membuat BUMN harus putar otak menanggulangi dampaknya. Misalnya, pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) dilakukan pemotongan belanja modal atau Capex sebesar Rp 39 triliun. Selain itu, BUMN juga melakukan restrukturisasi utang hampir USD 3,6 miliar.
Advertisement
"Kita kurangi capex yang tidak perlu seperti kemarin PLN kita cut hampir Rp 39 triliun atau hal lain yang kita lakukan di perusahaan BUMN. Kita juga lakukan restrukturisasi utang, contohnya global bond yang sebagian besar kita pake recycle bond yang harganya bunganya lebih tinggi. Hal hal ini kita lakukan terus, selain perpanjang, tapi juga cari bunga murah. Kita sudah lakukan hamper USD 3,6 miliar dalam hal seperti ini," paparnya.
Telkom Tak Terdampak Virus Corona
Meski sejumlah BUMN lain tak mampu menghadapi Virus Corona, Telkom menjadi salah satu BUMN yang masih bisa berdiri tegap. Selain Telkom, masih ada juga BUMN Kesehatan dan kelapa sawit.
"Bahwa dengan kondisi hari ini 90 persen perusahaan pasti terkena. BUMN yang enggak terlalu impact itu Telkom, BUMN kesehatan, dan kelapa sawit lainnya terdampak. Karena itu kita terus restruturisasi, Alhamdulillah sudah mulai dari awal menjabat yaitu kita lakukan kondosidasi, merger dan rasionalisasi dan didukung langsung Presiden, kepresnya sudah keluar," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement