Dukung Bisnis Logistik, AP I Gandeng Pelita Air Luncurkan Pesawat Kargo

Angkasa Pura Logistik (APL) bekerjasama dengan Pelita Air Service meluncurkan pesawat khusus kargo.

oleh Athika Rahma diperbarui 04 Jun 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2020, 18:45 WIB
Terbangkan SPBU Portable, Pertamina Modifikasi Pelita Air Jadi Pesawat Cargo
PT Pertamina (Persero) kembali mengerahkan Pelita Air Service untuk percepatan dan optimalisasi pendistribusian BBM, dengan membawa kargo berupa SPBU Portabel ke Palu, Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I melalui anak usahanya, Angkasa Pura Logistik (APL) bekerjasama dengan Pelita Air Service meluncurkan pesawat khusus kargo (freighter) tipe ATR 72-500F.

Direktur Utama P I Faik Fahmi menyatakan, langkah ini dapat mendorong kinerja bisnis logistik perusahaan yang selama ini mengangkut logistik berdasarkan penerbangan penumpang.

"Kargo udara sangat tergantung dengan penerbangan penumpang reguler, kalau cancelled akan sulit kirim kargo," ujar Faik Fahmi dalam konferensi pers, Kamis (4/6/2020).

Lebih lanjut, langkah ini juga merupakan survival dan rebound strategy yang dijalankan AP I melalui APL. Sebagaimana diketahui, bisnis aviasi memang terpukul sangat keras imbas pandemi Corona ini.

Tak ketinggalan, Direktur Utama APL Dhanny P Thaharsyah menyatakan, penandatanganan pengoperasian pesawat ATR 72-500F telah dilakukan di Bandara Halim. Untuk pesawat kedua diharapkan bisa beroperasi Juli mendatang.

"Dengan kedua armada ini, diharapkan konektivitas menjdi lebih baik, apalagi saat ini kargo banyak yang tidak terjangkau. Kami pilih pesawat ini karena bisa melintas di runway 1.500 m (kecil)," ujar Dhanny.

Pengalaman

Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Di saat yang sama Plt Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad Riyadi menyatakan, pihaknya memiliki pengalaman mengangkut kargo berupa barang berbahaya (dangerous goods), meskipun selama ini menjalankan bisnis angkutan penumpang khusus PT Pertamina, PT Medco dan PT Badak.

"Kami punya pengalaman mengangkut kargo dangerous goods di Medan dan Papua dengan pesawat bermesin tunggal," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya