Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin. Saat ini, Kookmin Bank memiliki 22 persen saham Bank Bukopin.
Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar bank di Asia, dikabarkan akan mengambil alih sekitar 51 persen saham Bank Bukopin.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah berpendapat, masuknya Kookmin Bank merupakan pertanda bahwa investor asing percaya terhadap kinerja pasar perbankan di Tanah Air beserta OJK.
Advertisement
Baca Juga
"Yang jelas ini membuktikan bahwa pasar perbankan kita itu dalam kondisi baik didukung oleh pengaturan dan pengawasan yang prudent oleh OJK," kata Piter kepada Liputan6.com, Jumat (12/6/2020).
Menurut dia, investor asing besar seperti Kookmin Bank bisa melihat potensi dari pasar perbankan Indonesia meski saat ini tengah dihantam wabah pandemi virus corona (Covid-19).
"Itu yang menjadi pertimbangan mereka untuk meningkatkan kepemilikan mereka di Bukopin sehingga menjadi bank pengendali," ujar Piter.
Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia, dengan total aset per 31 Desember 2019 mencapai Rp 4.675 triliun, akan memperkuat permodalan bukopin, mendukung likuiditas dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Direksi Bukopin: Akuisisi Kookmin Bank Bukti Optimisme ke Kami
Kookmin Bank akan menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin, efektif per 12 Juni 2020. Saat ini Kookmin Bank mendekap 22 persen saham Bank Bukopin.Â
Sebagai bank terbesar di Korea Selatan, akuisisi KB Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin dinilai sebagai pertanda positif ditengah lesunya sentimen pasar terhadap ekspansi bisnis dan perekonomian.
"Hal ini dilakukan bank terbesar di Korea Selatan itu sebagai bentuk komitmen untuk mendorong penguatan likuiditas dan permodalan perbankan," ujar Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/6/2020).
Dikatakan, proses yang dilakukan KB Kookmin Bank dalam menjadi pemegang saham pengendali baru terus digodok baik regulator Indonesia maupun Korea Selatan.
"Tentu hal ini adalah bukti, bahwa akuisisi KB Kookmin Bank (terhadap Bukopin) adalah langkah nyata dari optimisme terhadap Bank Bukopin. Sebagai bank penyalur kredit retail (UMKM dan Konsumer) dengan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya," jelas dia.
Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin, Jong Hwan Han, yang juga direktur yang ditunjuk KB Kookmin Bank menambahkan, dalam waktu dekat bank tersebut akan merealisasikan rencananya.
Dengan menjadi pemegang saham pengendali baru Bukopin dengan kepemilikan minimal 51 persen, Kookmin akan memenuhi proses dan ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.
Adhi berharap, bahwa nasabah semakin yakin bertransaksi keuangan dengan Bank Bukopin, mengingat sinergi dengan KB Kookmin Bank akan semakin kuat untuk menopang pertumbuhan bisnis ke depannya.
Advertisement
OJK: Kookmin Bank Siap Jadi Pemegang Saham Pengendali Bukopin
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, untuk menjadi pemegang saham mengendali Bank Bukopin. Saat ini Kookmin Bank mendekap 22 persen saham Bank Bukopin.Â
"Kookmin Bank siap mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin," kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (11/6/2020).
Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia, dengan total aset per 31 Desember 2019 mencapai Rp 4.675 triliun, akan memperkuat permodalan Bukopin demi mendukung likuiditas dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
Kookmin Bank saat ini telah menyediakan sejumlah dana di escrow account untuk menjadi pemegang saham pengendali dalam memperkuat permodalan dan likuiditas Bank Bukopin.
"OJK menyambut baik dan mendukung rencana Kookmin Bank yang akan memperkuat permodalan dan tata kelola Bank Bukopin, termasuk membentuk manajemen yang profesional untuk mendukung inisiatif peningkatan bisnis," lanjut Anto.
Menurutnya, aksi korporasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kinerja industri perbankan dan prospek perekonomian nasional. Â