Raup Laba Rp 151 Miliar, Bukopin akan Perkuat Produk dan Layanan Digital

Pada 2018, Bank Bukopin berhasil melakukan fundraising sebesar Rp 1,5 triliun melalui rights issue.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2019, 19:09 WIB
Diterbitkan 02 Des 2019, 19:09 WIB
Ilustrasi bank
Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Bukopin Tbk membukukan kenaikan laba bersih sebesar 9,8 persen sepanjang kuartal III 2019 menjadi Rp 151 miliar. Kenaikan ditopang raihan pendapatan operasional.

Inovasi keuangan seperti Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health, semakin memperkuat posisi Bukopin dalam jangka panjang karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan tidak dimiliki oleh para kompetitor.

Pada tahun 2018, Bank Bukopin berhasil melakukan fundraising sebesar Rp 1,5 triliun melalui rights issue. Fundraising ini menarik perhatian KB Kookmin Bank asal Korea untuk menjadi salah satu pemegang saham utama.

Selain itu, di tahun 2019 Bank Bukopin juga berhasil mendapatkan dana melalui sekuritisasi aset (KIK EBA) sebesar Rp 1,3 triliun dengan underlying aset kredit personal. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.

Raihan ini menjadi catatan bagi para direksi Bukopin. Salah satunya, Rachmat Kaimuddin, Direktur Keuangan dan Perencanaan, yang menavigasikan kemajuan PT Bank Bukopin Tbk.

Dia mengaku perusahaan senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan mengupayakan inovasi. Perihal strategi Bank Bukopin menghadapi Revolusi Industri 4.0, ia mengatakan akan terus memperkuat produk dan layanan berbasis digital. "Dengan mengikuti tren, dan berinovasi menciptakan produk dan layanan yang up to date,” jelas dia.

Ditambahkan Rachmat bahwa dalam pengembangan produk, dirinya akan melibatkan generasi milenial untuk memberikan masukan. “Jadi, kami melakukan investasi di teknologi dan juga listening to our customer, where are they going, kami harus ke sana,” imbuh Rachmat.

Sumber: Merdeka.com

 

 

20151229-Transaksi-Rupiah-AY
Petugas Bank menghitung uang pecahan Rp100.000 di Bank Bukopin Syariah, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rachmat menjadi salah satu direksi muda di Bukopin. Dia lahir di Makasar, 15 April 1979. Lulus dari universitas di bidang teknologi di AS. Dengan mendapatkan gelar S1-nya di bidang Teknik Elektro dari Massachusetts Institute of Technology, Boston. Sementara itu, gelar S2 dari Master of Business Administration dari Stanford University yang terletak di jantung Silicon Valley.

Pengalaman kerja Rachmat bervariasi dan kuat. Memulai karir sebagai Senior Associate di salah satu firma manajemen konsultan dunia, Boston Consulting Group. Kemudian melanjutkan karirnya sebagai Principal di Quvat, salah satu private equity fund terbesar di Indonesia dan kemudian Country Manager untuk Baring Private Equity Asia.

Setelah menjabat sebagai Managing Director dari PT Cardig Air Services, pada tahun 2014 Rachmat diangkat menjadi Direktur di PT Bosowa Corporindo, salah satu grup konglomerasi di Indonesia. Di Bosowa, Rachmat dipercaya untuk menempati tiga posisi sekaligus, yaitu sebagai CFO dari holding, Managing Director PT Semen Bosowa Maros, dan Komisaris di Bank Bukopin.

Kemudian dipromosikan menjadi Direktur Keuangan dan Perencanaan hingga saat ini. “Di tahun 2018, saya diminta oleh teman-teman dan pemegang saham untuk fulltime di bank. Akhirnya, pada bulan Mei, saya mendapatkan amanah untuk menjadi Direktur Keuangan & Perencanaan Bank Bukopin,” tutur dia.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya