Jamur Enoki Tercemar Bakteri Listeria, Bagaimana dengan Bahan Makanan Lain?

Jika terjadi outbreak, biasanya terjadi karena ada cara penanganan yang salah dari pihak produsen pangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2020, 21:04 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 17:17 WIB
Bakteri Penghasil Listrik
Ilustrasi bakteri. (University of California)

Liputan6.com, Jakarta Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) memerintahkan pada importir menarik dan memusnahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd asal Korea Selatan. Jamur enoki tersebut diduga tercemar bakteri listeria monocytogenes yang membhayakan kesehatan.

Ahli Gizi, Leona Victoria Djajadi mengatakan semua jenis makanan yang dikonsumsi utamanya makanan mentah pasti terdapat microorganism. Salah satunya bakteri listeria yang sejenis dengan bakteri Salmonella atau E. Coli.

"Di semua makanan yang kita makan, apalagi yang mentah pasti ada mikroorganismenya, ada bakteri yang bisa membuat orang sakit salah satunya Listeria," kata Leona kepada Merdeka.com, Jakarta, Kamis (25/6).

Leona melanjutkan, kehadiran microorganism tidak dapat dihindarkan. Untuk menghindarinya bisa dilakukan dengan proses handling atau pengemasan saat pengiriman, penyimpanan dan cara masak yang benar.

Jika terjadi outbreak, kata Leona, biasanya terjadi karena ada cara penanganan yang salah dari pihak produsen. Misalnya pegawai yang kurang higienis, suhu makanan yang berubah-ubah sehingga memicu pertumbuhan microorganism.

Jika seseorang yang sehat mengalami keracunan makanan biasanya akan berdampak pada saluran pencernaan. Seperti, mual, muntah, diare. Hal ini juga bisa disertai demam dan linu pada persendian.

Namun, bakteri ini sangat rentan terhadap ibu hamil, anak kecil, orang lanjut usia (lansia) dan orang yang immuno compressed. Pada ibu hamil, bisa menyebabkan keguguran.

"Bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Makanya ibu hamil dilarang keras makan makanan mentah," kata Leona.

Untuk itu dia menyarankan agar bahan makanan dicuci secara menyeluruh. Pencucian dengan menggunakan air cuka atau air garam lebih disarankan.

Bila membeli daging merah, ikan atau unggas dalam kondisi segar, sebaiknya langsung disimpan di lemari pendingin (kulkas). Sebaiknya penyimpanan makanan jenis ini disimpan di freezer.

Pada saat proses memasak, sebaiknya makanan dimasak secara menyeluruh dan sampai benar-benar matang. Jika memanaskan ulang makanan, panaskan makanan secara menyeluruh.

"Jika memanaskan ulang makanan, panaskan makanan sampai mendidih merata," kata Leona mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video di bawah ini:

Bakteri Listeria pada Jamur Enoki Sebabkan KLB di 3 Negara Ini

Jamur Enoki
Jamur Enoki (photo by unsplash.com)

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan telah menarik dan memusnahkan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan. Itu terkait dugaan jika bahan pangan ini tercemar bakteri Bakteri Listeria Monocytogenes. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020) mengakui jika di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.

Meski demikian, pihaknya telah melakukan investigasi dan pengambilan sampling terhadap produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh INFOSAN.

Ternyata, langkah Indonesia memastikan keamanan pangan ini berdasarkan informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO.

Laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.

Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g.

Hal itu mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO, terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.

"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," ujar dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya