PGN Telah Pasang 537 Ribu Jargas Rumah Tangga, Tersebar dari Aceh hingga Papua

Jargas PGN penggunaan TKDN sampai dengan 70 persen dan menyerap tenaga kerja lokal sekitar 39 ribu orang.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Jul 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 15:15 WIB
20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Suko Hartono membeberkan realisasi Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga (jargas) pada tengah 2020. Saat ini, jargas yang sudah terpasang sebanyak 127.684 dari total target 316 ribu saluran rumah tangga (SR). Sementara dari total keseluruhan mulai dari 2009 hingga 2019 telah mencapai 537.936 saluran rumah tangga.

“Sampai saat ini pelaksanaan penugasan jargas melalui PGN sebagai sub-holding gas pada periode 2009 sampai 2019 telah mencapai 537.936 sambungan rumah tangga,” ujar Suko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (7/6/2020).

Namun demikian, lanjut Suko, jargas PGN sudah tersebar di 17 provinsi dari 34 provinsi atau sekitar 50 persen yang membentang dari Aceh hingga Papua.

“Jadi kurang lebih 50 persen. Untuk kabupaten dan kota, 60 dari 514 kurang lebih 10-11 persen dan panjang jaringan infrastruktur yang terbangun adalah 3.838 km. Wilayahnya sudah membentang dari Aceh sampai Papua,"kata dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Komponen Lokal

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sementara untuk 2020, jargas sudah menjangkau 23 kabupaten/kota dengan 127.684 SR. Jargas ini penggunaan TKDN sampai dengan 70 persen dan menyerap tenaga kerja lokal sekitar 39 ribu orang.

Kemudian, realisasi jargas untuk 2020 yakni sebanyak 127.864 SR dari target 2020 316 ribu SR senilai Rp 1,4 triliun.

“Tahun 2020 direncanakan 316 ribu SR dengan biaya Rp 3,5 triliun, realisasinya hanya 127.864 SR yang dibiayai APBN dengan biaya kurang lebih Rp 1,4 triliun,” jelas Suko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya