Instalasi Pengolahan Air Limbah Sadai Bengkong Batam Bisa Beroperasi 2021

Sejauh ini, progres pembangunan instalasi pengolahan air limbah Sadai, Bengkong ini sudah mencapai 97,8 Persen.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 16 Jul 2020, 00:11 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 11:05 WIB
BP Batam menargetkan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Sadai Bengkong Batam Selesai 2021. (Ajang/Liputan6.com)
BP Batam menargetkan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Sadai Bengkong Batam Selesai 2021. (Ajang/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengusahaan (BP ) Batam menargetkan pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP) atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Sadai, Bengkong, Batam bisa selesai di akhir 2020. Dengan begitu, instalasi tersebut bisa langsung dimanfaatkan atau beroperasi di 2021. 

"Kalau target selesai Desember 2020. Artinya Januari 2021 sudah bisa beroperasi," kata Manager Pengelolaan Lingkungan Badan Usaha Fasilitas Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana, seperti ditulis Rabu (16/7/2020).

Sejauh ini, progres pembangunan instalasi pengolahan air limbah Sadai, Bengkong ini sudah mencapai 97,8 Persen. Namun realisasi pemasangan pipa ke rumah-rumah baru mencapai 30 persen.

Dari target sebanyak 11. ribu sambungan ke rumah. Sejauh ini baru tersambung sekitar 4.000 rumah.

BP Batam telah membangun WWTP di Sadai Bengkong dengan kapasitas 20 ribu meter kubik per hari atau setara dengan 230 liter per detik, dengan lima stasiun pompa yang akan memompa limbah domestik ke WWTP.

Proses recycling di instalasi pengolahan air limbah  akan menghasilkan kompos 18 meter kubik per hari dan juga menghasilkan recycling air bersih yang akan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan industri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infrastruktur Penting

Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sangat diperlukan mengingat saat ini Batam tidak lagi memiliki kemampuan mengolah limbah sendiri.

Apalagi, jumlah limbah domestik dari aktivitas mandi, cuci, kakus terus bertambah setiap hari seiring pesatnya pertumbuhan penduduk Batam.

Sistem pembuangan dan pengolahan limbah di Kota Batam merupakan sistem pembuangan limbah domestik yang kemudian diolah menjadi dua produk utama, yakni pupuk dan air bersih.

Air bersih ini kemudian akan dialirkan ke rumah-rumah di Kota Batam.

"Untuk komposnya akan didistribusikan ke masyarakat agar Batam menjadi Hijau, " kata Iyus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya