Pertamina Retail Target Buka 30 Ribu Bright Store hingga 2025

PT Pertamina Retail menargetkan membuka 30 ribu Bright Store di 2025 dan 30 persen pendapatan SPBU berasal dari non fuel.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Agu 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 11:45 WIB
SPBU di Dogiyai
SPBU di Dogiyai (Dok: Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Retail pada tahun 2025 menargetkan membuka 30 ribu Bright Store dan 30 persen pendapatan SPBU berasal dari non fuel, bukan hanya dari bahan bakar saja.

“Kita optimis di lima tahun kedepan bisa kembangkan di tahun 2025 30 persen dari pendapatan SPBU itu berasal dari non fuel (bukan bahan bakar),” kata President Director PT Pertamina Retail Iin Febrian, dalam Grand Opening “New Bright Store”  secara virtual, Rabu (12/8/2020). 

Ia mengatakan pengembangan bisnis Pertamina ritel non fuel sangat menarik, karena peluangnya sangat besar. Dilihat dari traffic jumlah pelanggan yang datang ke SPBU masih  dikatakan cukup baik di masa new normal pandemi covid-19 ini, dibanding traffic pengguna pesawat dan pengunjung mall.

“Kenapa kita gencarkan agresif di SPBU khususnya di pada tahap awal ini karena peluangnya sangat besar, dengan kasatmata beberapa titik ramai yang sangat tinggi grafiknya katakanlah mall, bandara turun kalau di SPBU traffic-nya masih bagus dan ini peluang untuk kita kembangkan menjadi ekosistem baru di SPBU dengan mengembangkan konsep new bright store,” jelasnya.

Memang tantangannya adalah bagaimana mengembangkan potensi pendapatan non fuel di SPBU, karena saat ini pendapatan non fuel hanya 4 persen. Padahal jika dilihat pendapatan store serupa mereka pendapatannya hingga 30 persenan.

Oleh karena itulah, pihaknya tertantang untuk mengembangkan dengan menggencarkan pengembangan outlet Bright Store agar pendapatan di SPBU antara non fuel dan fuel bisa seimbang. Ia yakin dengan jumlah traffic orang yang datang ke SPBU untuk mengisi bahan bakar, maka bisa mendorong mereka untuk mampir ke Bright Store sekaligus.

Iin menjelaskan, sektor ritel bukan hanya sebatas menjual makanan dan minuman saja,  tetapi bisa menarik daya Tarik seperti advertising, kebutuhan peralatan otomotif seperti ganti oli spare part kendaraan motor atau mobil dan lainnya.

“Kita juga akan kembangkan non fuel demand-nya cukup naik  dan signifikan mengikuti sebaran SPBU,” ujarnya.

Tambah Iin, saat ini outlet Bright Store berjumlah 190 outlet yang baru beroperasi, diharapkan di tahun 2025 pengembangan Bright Store secara agresif ditargetkan mencapai 30 ribu outlet. Untuk pengembangannya sendiri pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak lain agar mempermudah pengembangan outlet.

“Ke depan di tahun 2025 kita harapkan sudah mengembangkan produk secara agresif sebanyak 30.000 outlet. Untuk pengembangan agresif ini kita tidak hanya mengelola sendiri dengan sumber daya kita sendiri, kita juga melaksanakan kolaborasi dengan banyak pihak sehingga agresivitas itu bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.   

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selain Isi BBM, SPBU Pertamina Kini Bisa Jadi Tempat Nongkrong

SPBU Pertamina
New Normal diterapkan, Pertamina bikin SOP baru untuk pelayanan di SPBU.

PT Pertamina Retail meluncurkan layanan Bright store New Bright Store Foodservice dengan konsep ready to eat, ready to drink & ready to go, dalam rangka meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan.

President Director PT Pertamina Retail Iin Febrian mengatakan diluncurkan Kembali Bright store dengan konsep baru yakni untuk merespon terhadap perubahan bisnis dan perilaku pelanggan di masa pandemi covid-19.

“Bright store esensinya adalah adaptasi kita melihat terjadi perubahan bisnis dan merespon perubahan perilaku pelanggan. Adanya perubahan perilaku pelanggan, mereka ingin kebutuhan mendekat, maka Pertamina ini bertransformasi,” kata Iin dalam Grand Opening “New Bright Store”  secara virtual, Rabu (12/8/2020).  

Ia menyebut konsep ini lebih modern dari Bright Store sebelumnya, karena lebih memberikan kemudahan bagi pelanggan yang hendak mengisi bahan bakar untuk kendaraannya bisa membeli kebutuhan lain seperti makanan dan minuman siap saji baik hangat maupun dingin.

“Konsep ini menarik, selain bisa mengisi bahan bakar bisa menjadi tempat nongkrong, ini adalah konsep modern yang bisa menjawab keinginan dan kebutuhan masyarakat luas khususnya generasi saat ini,” katanya.

Selain itu, penerapan konsep baru ini sebelumnya telah dilakukan riset kepada konsumen yang biasa mampir ke SPBU untuk mengisi bahan bakar, biasanya mereka berbelanja cemilan dan beristirahat sejenak.

Oleh karena itulah pihaknya ingin memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dengan menyediakan makanan dan minuman hangat yang siap saji.

Ia menjelaskan, perbedaan Bright Store dengan konsep baru ini yakni suasananya lebih nyaman bisa dilihat dari desain, layout, dan penerangannya. Begitupun dengan varian produk sudah lengkap mulai dari makanan dan minuman dingin atau hangat, dengan harga yang terjangkau.

Tak terkecuali di Bright Store juga menjajakan produk-produk makanan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang menjadi salah satu yang ditonjolkan dari konsep baru ini. Agar produk UMKM tersebut memiliki nilai jual yang lebih dan menarik.

Demikian, Pertamina Retail juga sudah menerapkan protokol Kesehatan di setiap Bright Store untuk mencegah penyebaran virus covid-19.   

PertaShop akan Jamin Ketersediaan BBM hingga ke Daerah

Pertashop
Satu unit Pertashop milik PT Pertamina (Persero) kini hadir di Gununghalu Raya, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu. (Dok. Pertamina)

PT Pertamina (Persero) memastikan terus menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) hingga ke pelosok daerah. Salah satu Langkah dengan memperluas keberadaan SPBU mini Pertamina atau Pertashop (Pertamina Shop) hingga ke pelosok desa di Indonesia.

Selain mampu menjamin ketersediaan BBM, Pertamina Shop ternyata memiliki keunggulan yakni lebih tahan dari ancamanan kebakaran maupun ledakan.

Pertashop ini berkat hasil inovasi bersama antara PT Pindad Enjiniring Indonesia (PEI) – anak perusahaan PT Pindad (Persero) – dengan PT Pertamina Retail – anak usaha PT Pertamina (Persero).

Field Marketing Retail Manager Marketing Operation, MOR II Pertamina RU III Plaju, Putut Andriatno menyebutkan, SPBU mini atau Pertashop ini dihadirkan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang belum terdapat SPBU yang memadai.

"Pertashop dibuat untuk mengakomodir lokasi dengan potensi omset belum layak untuk dibangun SPBU, dan ketentuan lain yang lebih sederhana dibanding SPBU," ujar dia, Selasa (11/8/2020).

Pengembangan Pertashop di berbagai daerah bukan hanya untuk pemerataan distribusi BBM semata. Langka tapi juga diharapkan bisa mendorong pusat ekonomi baru di pedesaan. Meski begitu, nantinya akan dilebur menjadi SPBU reguler.

"SPBU mini nantinya akan dilebur dengan SPBU regular, jadi nantinya tidak ada lagi SPBU mini. SPBU memiliki ketentuan sama dengan SPBU regular, baik perijinannya maupun ketentuan bisnis lain," ungkap dia.

Apalagi, kata dia, masih banyak daerah yang blm terjangkau pelayanan standar pertamina. Hal ini dapat dilihat banyaknya penjual BBM eceran.

"Kami ingin hadir untuk bisa melayani kebutuhan masyarakat," jelas dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya