Investasi Paling Manis dan Seksi di Tengah Pandemi, Wajib Punya!

Akibat kondisi ketidakpastian yang masih terjadi, pelaku ekonomi khususnya investor berbondong-bondong melakukan penyelamatan dan perlindungan aset atas investasinya.

oleh Gilar Ramdhani pada 27 Agu 2020, 10:45 WIB
Diperbarui 02 Mar 2021, 16:06 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Di era pandemi saat ini banyak sektor usaha terkena dampaknya, termasuk sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tidak luput dari tekanan. Akibat kondisi ketidakpastian yang masih terjadi, pelaku ekonomi khususnya investor berbondong-bondong melakukan penyelamatan dan perlindungan aset atas investasinya.

Jika saat krisis tahun 1997 – 1998 lalu investor lebih banyak berburu dolar karena dianggap paling aman, namun kondisi saat ini berbeda. Emas menjadi salah satu instrument safe heaven yang paling banyak diminati investor.

Ekonom Senior INDEF, Enny Sri Hartati mengatakan emas menjadi pilihan saat ini di tengah wabah Coronavirus. "Kalau kita lihat sejarahnya, jangankan pada masa pandemi, sebelum pandemi aja nilai emas nilainya stabil, artinya nilai dari emas tidak banyak tergerus untuk kondisi normal,” tuturnya.

Vice President Kantor Wilayah (Kanwil) VIII Jakarta 1 PT Pegadaian (Persero), Rudy Kurniawan, membenarkan bahwa investasi emas menjadi pilihan yang tepat di saat kondisi pandemi. Pasalnya tren harga emas terus mengalami kenaikan.

Pada tahun 2019 harga emas dalam satuan rupiah tumbuh 14,5 persen dari Rp. 625.000 menjadi Rp. 716.000 per gram. Kemudian pada semester I 2020, harga emas meningkat 16 persen dari Rp. 717.000 menjadi Rp. 832.000 per gram.

“Jadi memang emas selalu ada momentum saat pra krisis, krisis atau paska krisis. Apakah masih mungkin naik? selama ini belum ada yang bilang mau turun," ujar Rudy.

Keunggulan investasi emas

20151130-Harga-Emas-Kembali-Buyback-AY
Emas batangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beberapa keunggulan investasi emas antara lain;

  1. Sifatnya yang mudah dicairkan
  2. Melindungi nilai kekayaan
  3. Harga penjualan dan pembelian bisa dipantau
  4. Risiko kecil
  5. Tidak pusing penyimpanan dan biaya perawatan
  6. Lebih tahan terhadap inflasi dan masih banyak lainnya.

Sebagai komoditas unggulan, harga emas dipengaruhi oleh faktor suplai dan demand. Dengan permintaan yang relatif terus bertumbuh serta produksi yang semakin langka dan mahal, maka emas terus berpotensi terjadi peningkatan harga.

Kabar baiknya, masyarakat tidak perlu menunggu saat memiliki uang lebih. Dengan berbagai kemudahan dan murahnya pemesanan emas khususnya yang melalui Galeri 24 yang merupakan anak usaha dari PT Pegadaian (Persero), masyarakat bisa memiliki tabungan emas dengan nominal pembelian yang kecil. Pegadaian juga menawarkan layanan pembelian emas masa depan dengan harga saat ini.

Selain itu, Pegadaian juga telah meluncurkan aplikasi Pegadaian Digital Sistem (PDS) yang memudahkan nasabahnya bertransaksi emas. Melalui aplikasi ini Anda bisa melakukan top up, penjualan hingga transaksi lainnya.

Tren investasi emas akan berlanjut dan menjanjikan di tahun-tahun yang akan datang. Masalah Covid-19 menjadi alasan besar harga emas naik dalam jangka pendek hingga panjang. Perang dagang antara China dan AS turut andil mendorong kenaikan harga emas.

So, mumpung saldo rekening tabungan masih banyak setelah gajian, tidak ada salahnya untuk berinvestasi emas demi keuangan masa depan yang lebih baik dan cermat.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya