Beri Dukungan ke Sektor Wisata, Airlangga Hartarto Gelar Rakor di Bintan

Akibat pandemi Covid-19, pariwisata di Bintan sangat terpukul dengan tingkat kunjungn turis hampir tidak ada.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2020, 13:25 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 13:25 WIB
Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar jumpa pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/7/2020). Jokowi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang pembentukan Tim Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menggelar rapat koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Rakorpim PC-PEN) di Bintan, Kepulauan Riau pada Jumat ini. Pemilihan tempat rakor ini dilakukan dalam rangka membangkitkan sektor pariwisata yang paling tertekan akibat pandemi virus Corona Covid-19.

"Di sini dibuat kegiatan yang terkait dengan kepariwisataan dan ini menunjukkan sektor pariwsiata memang terpukul paling berat," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9/2020).

Bintan terpilih menjadi lokasi sudah tergolong zona hijau. Akibat pandemi Covid-19, pariwisata di Bintan sangat terpukul karena biasanya ada 3 juta turis yang datang. "Bintan yang biasanya mendapatkan turis 3 juta, hari ini hampir turisnya nol," kata dia.

Sektor pariwisata kata dia, biasanya menyumbang devisa negara hingga USD 15 miliar per tahun. Namun kali ini, pemasukan dari pariwisata Bintan dan Bali turun sampai 90 persen.

"Pemasukan devisa dan kali ini baik Bali maupun Bintan ini turun hingga pendapatannya turun 90 persen," katanya.

Untuk itu, pemerintah berkomitmen mendorong sektor-sektor yang mengalami kontraksi. Tentunya hal ini didorong dengan adanya roadmap yang direncanakan sebelumnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penyerapan Anggaran PEN Sudah Capai Rp 254 Triliun

Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan paparan dalam acara Dialog Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Dialog membahas capaian kinerja DPR, MPR, dan DPD periode 2014-2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Penyerapan angagran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai Rp 254 triliun hingga minggu keempat September 2020. Total anggaran PEN yang disiapkan mencapai Rp 695,2 triliun.

"Terkait program PEN sudah terealisasi 30,9 persen, sampai September ini sudah Rp 254 triliun dari pagu anggaran," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9/2020).

 

Airlangga merincikan, sektor kesehatan telah menyerap anggaran 31,7 persen. Sektor Jaring pengaman sosial 57 persen. Sektoral Kementerian Lembaga 19,53 persen. Lalu insentif usaha sebanyak 18,3 persen dan sektor UMKM 47,57 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini berharap di akhir tahun 2020 penyerapan dana PEN ini telah diserap semuanya. "Tahun 2020 diharapkan seluruhnya bisa terserap 100 persen," kata dia.

Adapun perkiraan penyerapan anggaran PEN yakni sektor kesehatan 96 persen atau 84 triliun. Perlindungan sosial tembus 119 persen dari yang dianggarkan yakni Rp 242 triliun.

Lalu sektor kementerian lembaga 67 persen atau Rp 71,54 triliun. Sektor UMKM Rp 128 triliun dan sektor korporasi 49,05 triliun terserap 92 persen.

Selain itu ada beberapa program yang telah dibuat pemerintah dan mekanismenya sudah siap. Mulai dari subsidi upah gaji yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Keuangan.

Lalu, program PEN lain seperti Kartu Prakerja dan Bantuan Presiden Produktif untuk pelaku usaha kecil dan mikro oleh Kementerian Keuangan dan investasi LPDP oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Keuangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya