Tol Dalam Kota Ruas Semanan-Pulo Gebang Target Rampung 2021

Pengerjaan Tol Dalam Kota (Dalkot) Jakarta dari Semanan di Jakarta Barat hingga Pulo Gebang di Jakarta Timur tersambung pada 2021.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 20 Okt 2020, 20:20 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 20:20 WIB
Konstruksi Jalan Tol Layang Kelapa Gading
Pembangunan Jalan Tol Layang Dalam Kota di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (15/10/2020). Konstruksi jalan layang sepanjang 69,77 km tersebut akan terintegrasi dengan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT) diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan di dalam kota. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, pengerjaan Tol Dalam Kota (Dalkot) Jakarta dari Semanan di Jakarta Barat hingga Pulo Gebang di Jakarta Timur tersambung pada 2021.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, PT Jakarta Tollroad Development (JTD) selaku pemegang proyek memang memprioritaskan pengerjaan Jalan Tol Dalam Kota seksi Semanan-Grogol, Grogol-Sunter, dan Sunter-Pulo Gebang.

"Pemda menginisiasi bahwa ini perlu ada jalan tol barat-timur-utara-selatan. Itu yang Semanan-Grogol-Sunter-Pulogebang. Itu total 31 km. Itu yang diharapkan tahun depan sudah bisa kita selesaikan," jelasnya dalam sesi teleconference, Selasa (20/10/2020).

Ruas Tol Semanan-Pulo Gebang sendiri merupakan bagian dari proyek 6 Tol Dalam Kota Jakarta yang sudah lama sekali direncanakan. Dalam sejarahnya, proyek ini sempat didengungkan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 2010, ditolak Gubernur Anies Baswedan, namun akhirnya bisa mulai dikerjakan pada 2017.

Hedy bercerita, hubungan antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI terkait proyek 6 Tol Dalam Kota kini telah berjalan secara profesional.

"Kalau hubungan dengan pak Gubernur (Anies) sejauh ini tidak ada hambatan. Kita bekerja pada prinsip profesional. Jadi hubungan baik-baik saja, masalah dikoordinasikan, tidak ada hambatan-hambatan," ujarnya.

Sementara Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menyampaikan, Tol Dalam Kota Jakarta dibangun untuk mengurangi V/C ratio alias kapasitas jalan di Ibu Kota.

Menurut dia, volume kendaraan dari sisi barat ke timur Jakarta saat ini memang sudah terlampau padat. Oleh karenanya, kehadiran 6 Tol Dalam Kota ini bakal melancarkan arus jalan di Jakarta.

"Selain itu juga untuk menambah sistem jaringan jalan bebas hambatan di metropolitan. Karena sudah ada jalan tol dalam kota, kemudian ada JORR, JORR II dan seterusnya, ini melengkapi struktur tersebut," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

4.817 Km Tol Beroperasi di 2024, Waktu Tempuh Perjalanan jadi 1,9 Jam per 100 Km

Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) target menyelesaikan proyek jalan tol sepanjang 2.724 km hingga 2024. Dengan begitu, total ruas tol di seluruh Indonesia akan mencapai panjang 4.817 km.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan tol sepanjang itu bakal mengurangi waktu tempuh perjalanan (travel time) via tol, yang saat berada di kisaran 2,3-2,5 jam per 100 km.

"Kita harapkan di akhir 2024 travel time kita bisa kita reduksi sekitar 1,9-2,1 jam per 100 km," kata Hedy dalam sesi teleconference, Selasa (20/10/2020).

Hedy menyatakan, penurunan waktu tempuh perjalanan memang menjadi tujuan jangka panjang pemerintah. Sebab itu akan mempermudah rantai pasok hingga mengurangi ongkos logistik yang saat ini masih tinggi.

"Jadi tujuan kita dalam jangka panjang ini adalah bagaimana kita menurunkan travel time. Karena kalau travel time turun, biaya logistik turun, jadi ini menunjukkan seberapa kompetitif jaringan jalan kita dalam mendukung sistem logistik," ujarnya.

Target jangka panjangnya, pemerintah ingin waktu tempuh jalan tol bisa tereduksi hingga 1,5 jam per 100 km. Rencana itu bisa tercapai jika total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 19 ribu km.

"Dalam jangka panjang, target kita adalah di 1,5 jam per 100 km. Strategi untuk mencapai itu adalah salah satunya dengan menjadikan jalan bebas hambatan sebagai backbone, karena jalan bebas hambatan ini menjadikan travel time direduksi cukup signifikan," tuturnya.

"Nah, untuk mencapai 1,5 jam itu, dari kajian kita, kita dapatkan bahwa dalam jangka panjang, itu dibutuhkan hampir 19 ribu km total jaringan jalan tol di Indonesia untuk mencapai travel time 1,5 jam per 100 km," tandas Hedy. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya