Laba Bank Syariah Mandiri Tembus Rp 1 Triliun di Kuartal III 2020

Non performing financing (NPF) Bank Syariah Mandiri di tengah pandemi mengalami perbaikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Nov 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 15:40 WIB
20160714- Bank Syariah Siap Jadi Bank Persepsi-Jakarta- Angga Yuniar
Petugas menghitung uang di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Kamis (14/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan hanya bank syariah besar yang dilibatkan dalam pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) berhasil mencatatkan laba Rp 1,07 triliun pada September 2020. Angka ini naik 22,66 persen year on year.

Kenaikan laba didorong oleh perbaikan cost of fund dengan peningkatan rasio dana murah atau current account dan saving account (CASA). Pencapaian positif ini menjadi pijakan bagi keberlanjutan Bank Syariah Mandiri jelang merger dengan dua bank syariah milik Himbara tahun depan.

Direktur Finance, Strategy dan Treasury Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho menyampaikan, kinerja Bank Syariah Mandiri terjaga positif berkat peningkatan fee based income terutama yang disumbang dari layanan digital, produk berbasis emas dan pendapatan margin pembiayaan consumer.

Dari sisi volume bisnis, hingga akhir September 2020, Bank Syariah Mandiri mencatat dana pihak ketiga (DPK) di angka Rp 106,12 triliun, naik 17,26 persen dari Rp 90,49 triliun per September 2019.

Tabungan yang menjadi kontributor dan produk andalan tumbuh sebesar 19,12 persen yoy menjadi Rp 44,77 triliun dan menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22 persen dari total DPK.

Peningkatan DPK tersebut menjadikan nilai aset Bank Syariah Mandiri mencapai Rp 119,43 triliun atau naik 16,19 persen dari September 2019 yang sebesar Rp 102,78 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kualitas Pembiayaan

Pertumbuhan Layanan Digital Bank Meningkat di Masa Pandemi COVID-19
Nasabah memanfaatkan layanan digital bank melalui layanan Mandiri Syariah Mobile di Jakarta, Rabu (8/7/2020). Hingga Juni 2020, Mandiri Syariah mencatatkan pengguna layanan Mandiri Syariah Mobile sejumlah 1,3 jt user naik lebih dari 45% dari tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama pandemi, Bank Syariah Mandiri berhasil menjaga pertumbuhan pembiayaan dengan kualitas yang masih terjaga baik dan per September 2020 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 79,27 triliun, tumbuh 7,39 persen secara tahunan.

Pencapaian ini memperkuat posisi Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

“Kami sadar kualitas pembiayaan menjadi tantangan besar dalam masa pandemi ini, untuk itu kami memperkuat cadangan sebagai antisipasi risiko khususnya bagi nasabah yang direstrukturisasi, dengan meningkatkan cash coverage sebesar 34,17 persen menjadi 141,26 persen per September 2020,” jelas Cahyo.

Cahyo menambahkan, non performing financing (NPF) Bank Syariah Mandiri di tengah pandemi mengalami perbaikan. Dimana NPF Net membaik dari 1,07 persen per September 2019 menjadi 0,61 persen per September 2020.

Sementara, NPF Gross tetap terjaga di angka 2,66 persen di September 2020, sama dengan posisi September 2019.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya