Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) UID JATIM menyebut korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan kebutuhan konsumsi energi listrik di Jawa Timur masih relatif tak terdampak pandemi covid-19.
“Karena rata-rata masih tumbuh sampai tahun 2020 bulan Oktober, kita tumbuh di 2,65 persen walaupun secara nasional pertumbuhan hanya 0,3 persen,” kata General Manager PT PLN (Persero) UID JATIM Nyoman S. Astawa, dalam webinar MarkPlus Industry Roundtable: Utilities Industry Perspective, Jumat (13/11/2020).
Sementara untuk konsumsi listrik di Jawa, Madura, Bali sendiri yang menyumbang penjualan energi listrik PLN secara nasional malah terkontraksi 1,57 persen. Dirinya menyebutkan secara detail dari sisi segmen pasar di Jawa Timur pelanggan sosial mengalami penurunan -4,64 persen.
Advertisement
“Karena kita tahu dengan pandemi ini dengan adanya protokol kesehatan maka beribadah pun lebih banyak dari rumah. Kemudian pelanggan industri sendiri itu turun -4,62 persen di mana industri besar lebih turun -4,87 persen ini sebagian besar adalah industri baja dan semen yang ada di Jawa Timur,” jelasnya.
Selanjutnya, dari sisi bisnis kecil itu masih tumbuh yaitu sebesar 3,64 persen demikian di segmen bisnis besar besar seperti Mall, pusat pusat perkantoran dan lain sebagainya itu turun signifikan 15 persen konsumsi listriknya.
“Kemudian sisi rumah tangga mengalami peningkatan konsumsi paling tinggi 13 persen ini bisa dimaklumi karena sekarang semua kegiatan dari rumah, ke sekolah dari rumah, kerja dari rumah,” ujarnya.
Demikian ia menegaskan sebenarnya sektor bisnis dan industri kecil masih bertahan walaupun sebagian besar mengatakan bahwa tahun ini resesi akibat pandemi sedikit berbeda dengan resesi tahun 1997.
“Di mana pada saat itu (1997) industri dan juga bisnis kecil itu sedikit bertahan tapi selama pandemi semua terkena tapi kalau dilihat dari konsumsi kita optimis bahwa industri kecil bisnis kecil itu masih tumbuh walaupun cukup kecil,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Perpanjang Diskon Tambah Daya Listrik UMKM hingga 30 November 2020
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal memperpanjang program "Super Merdeka" hingga 30 November 2020. Perpanjangan karena melihat tingginya animo pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) pada program tambah daya listrik tersebut.
Adapun hingga 9 November 2020, tercatat ada 45 ribu pelanggan yang telah mendaftar untuk memanfaatkan program tambah daya listrik.
"Kami melihat antusiasme pelanggan masih cukup tinggi, masih banyak pelanggan UMKM dan IKM yang membutuhkan program ini. Oleh karena itu, kita perpanjang lagi sampai 30 November 2020," tutur Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangannya, ditulis Kamis (12/11/2020).
Adapun, program ini dicanangkan oleh PLN untuk memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif Bisnis dan Industri tegangan rendah.
Mulai dari daya 450 Volt Ampere (VA) sampai dengan daya listrik 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA.
Advertisement
Cara Mendaftar
Agung bilang, melalui program ini PLN ingin memberikan keringanan biaya tambah daya yang super ekonomis demi membantu dalam meningkatkan produktivitas UMKM dan IKM di tengah pandemi.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19, UMKM/IKM adalah tulang punggung kegiatan ekonomi, sehingga layanan Super Merdeka merupakan kepekaan PLN kepada pelanggan UMKM/IKM yang membutuhkan listrik untuk kegiatan bisnisnya.
Untuk pelanggan yang ingin menikmati promo "Super Merdeka" untuk UMKM/IKM dapat menghubungi PLN melalui Contact Center PLN 123, yang dapat diakses melalui ponsel (kode area+123).
Kemudian telepon 123, e-mail pln123@pln.co.id, Twitter @pln_123, Facebook PLN 123, Instagram @pln123_official, website www.pln.co.id, aplikasi PLN MOBILE, serta melalui Kantor Unit Layanan Pelanggan PLN terdekat.