Liputan6.com, Jakarta - Sabtu kemarin, 1 Februari 2025 warganet di dunia maya heboh dengan kurs dolar AS yang setara Rp 8.170 di hasil pencarian Google Search.
Padahal, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS per kemarin, seharusnya tercatat di angka Rp16.300-an. Hal ini pun membuat dunia maya jadi heboh dan mengunggah screenshot yang memperlihatkan nilai tukar 1 dolar AS setara Rp 8.170 di hasil pencarian Google Search.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, media sosial terutama platform X alias Twitter ramai dengan trending topic "Dollar" hingga "Error."
Advertisement
Lantas apa kata Google terkait kesalahan hasil yang ditampilkan di Google Search ini?
Berikut adalah informasi-informasi yang paling banyak dibaca oleh pembaca kanal Tekno Liputan6.com sepanjang Sabtu, 1 Februari 2025, kemarin.
1. Google Tampilkan Kurs 1 Dolar AS Jadi Rp 8.170, Warganet Geger!
Warganet dibuat terkejut dengan tangkapan layar yang menunjukkan nilai tukar dolar AS ke rupiah hari ini 1 dolar Amerika Serikat (AS) hanya Rp 8.170. Padahal, berdasarkan data perbankan dan layanan keuangan lainnya, kurs rupiah terhadap dolar AS berada di angka normal.
Sebelumnya, pada Jumat (31/1/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar ASI tercatat di Rp 16. 355. Namun, tiba-tiba di linimasa media sosial (medsos) muncul memperlihatkan angka lebih rendah.
Sontak, fenomena ini langsung ramai dibahas di media sosial, terutama platform X (sebelumnya Twitter, hingga kata kunci “Dollar” dan “Error” bertengger di puncak trending topic di Indoensia.
Hanya pengguna X berspekulasi tentang penyebab perubahan mendadak kurs dolar AS di Google. Sebagian mengaitkan dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS.
Selain kurs dollar AS, kurs euro ke rupiah juga tampak mengalami masalah. Tertulis di Google, 1 euro saat ini sama dengan Rp 8.340, berbeda jauh dengan kurs euro to IDR di angka 16.927 pada 31 Januari kemarin.
Namun, tidak sedikit pula meyakini hal ini hanyalah kesalahan teknis atau bug pada sistem Google. Berikut adalah beberapa duitan warganet yang dihimpun dari X.
Simak informasi selengkapnya di sini.
2. Ratusan Perusahaan dan Lembaga Pemerintahan Dunia Blokir Akses ke DeepSeek, Ada Apa?
DeepSeek, startup AI asal China kembali mencuri perhatian global. Ratusan perusahaan dan lembaga pemerintahan telah mengambil langkah drastis dengan memblokir akses karyawan mereka ke platform tersebut.
Ada apa? Tindakan ini muncul karena kekhawatiran potensi kebocoran data ke pemerintah China serta perlindungan data privasi yang dianggap lemah.
Menurut keterangan Nadir Izrael, Chief Technologi Officer di Armis Inc., "ratusan perusahaan, terutama terkait dengan pemerintah, telah berupaya memblokir akses ke DeepSeek."
"Mereka khawatir tentang potensi kebocoran data kepada pemerintah China, dan apa yang mereka pandang sebagai lemahnya perlindungan privasi," sebagai mana dikutip dari The Straits Times, Sabtu, (1/2/2025).
Penjelasan serupa datang dari Netskope Inc., sebuah layanan yang banyak digunakan perusahaan untuk membatasi akses karyawan ke situs-situs tertentu.
Ada sekitar 70 persen pelanggan Armis telah meminta agar AI asal China tersebut diblokir. "52 persen klien Netskope memblokir akses ke situs tersebut sepenuhnya," ucap Ray Canzanese, direktur laboratorium ancaman Netskope.
Simak informasi selengkapnya di sini.
Advertisement
3. Kurs Dolar AS Mendadak Jadi Rp 8.170, Begini Kata Google!
Kurs 1 dolar AS ke IDR yang hanya Rp 8.170 di Google Search membuat masyarakat Indonesia terkejut. Sampai-sampai, keyword “1 USD”, “Dolar”, “Google”, dan “Error” pun menjadi trending topic di media sosial X—dulunya bernama Twitter.
Mayoritas warganet bertanya-tanya apakah nilai tukar rupiah benar-benar menguat drastis atau ini hanya kesalahan sistem atau Google error.
Tak hanya dolar AS saja yang anjlok, kurs euro (EUR) terhadap rupiah juga mengalami masalah serupa. Di Google Search, nilai tukar euro ditampilkan di kisaran Rp 8.348.
Google Beri PenjelasanMenanggapi masalah nilai tukar rupiah ini, Google pun langsung memberikan klarifikasi melalui pesan singkat kepada tim Tekno Liputan6.com.
“Kami menyadari adanya masalah mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” tulis Google, Sabtu (1/2/2025).
Lebih lanjut, Google mengatakan, “ketika mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin.”
Simak informasi selengkapnya di sini.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)