Jaga Pendapatan Petani dan Peternak, Pemerintah Beri Subsidi Premi Asuransi

Pemerintah memberikan subsidi premi asuransi kepada petani dan peternak untuk menjaga kepastian pendapatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 17:00 WIB
Penerapan Inseminasi Buatan untuk Peningkatan Produksi Hewan Ternak
Petugas menyuntik sperma ke sapi di kawasan Pengadegan, Jakarta, Sabtu (14/11/2020). Dinas KPKP DKI meningkatkan produksi ternak sapi dan kerbau melalui metode Inseminasi Buatan atau kawin suntik, pemeriksaan kebuntingan dan penanganan ganggunan reproduksi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memberikan kepastian pendapatan petani, pemerintah memberikan subsidi premi asuransi pertanian sebesar 80 persen. Setiap hektar yang diasuransikan petani di setiap musim, pemerintah mensubsidi Rp 144 ribu.

"Bantuan premi untuk partisipasi asuransi pertanian 80 persen untuk Rp 144 ribu per hektar per musim tanam," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Jakarta Food Security Summit-5 pada Sesi II: Memaksimalkan Potensi Pasar Domestik, Jakarta, Rabu (18/11).

Adapun nilai tanggungan yang diterima petani dalam asuransi ini sebesar Rp 6 juta per hektar untuk satu musim tanam. Bantuan premi asuransi ini kata Sri Mulyani dibayarkan pemerintah untuk menjaga kepastian pendapatan petani.

Pemerintah juga telah memberikan subsidi pupuk sebesar Rp 29,7 triliun atau 8,9 juta ton. Angka ini kata Sri Mulyani meningkat dibandingkan subsidi pupuk yang diberikan tahun 2019 lalu.

"Kenaikan subsidi pupuk akan tetap sesuai target dan tentu ditujukan ke petani yang butuh subsidi pupuk," kata dia

Selain petani, pemerintah juga memberikan bantuan premi kepada peternak sapi dan kerbau. Setiap ekornya pemerintah memberikan bantuan premi sebesar Rp 160 ribu dengan nilai tertanggungnya Rp 10 juta per ekor.

"Untuk sapi dan kerbau premi Rp 160 ribu per ekor dengan nilai tertanggungnya Rp 10 juta," kata dia.

Sri Mulyani mengatakan, bantuan premi ini diberikan pemerintah dalam rangka menjaga kesejahteraan petani dan peternak. Sampai 11 November 2020, pemerintah telah membayarkan dua jenis asuransi tersebut.

Jumlah yang dibayarkan untuk premi sawah padi sebesar Rp 116,3 miliar atau setara 807,8 ribu hektar sawah padi. Sedangkan untuk asuransi hewan ternak sebesar 12,23 miliar atau setara 76,46 ribu ekor sapi/kerbau.

Sisi lain, pemerintah juga telah menyalurkan kredit lewat KUR yang targetnya tahun ini Rp 190 triliun. Meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mampu menyalurkan KUR sebesar Rp 140 triliun.

Selain itu, para petani, peternak dan nelayan juga perlu membayar bunga sebesar 6 persen. Pemerintah juga memperkenalkan skema KUR super mikro bagi pelaku usaha mikro, pekerja yang di-PHK atau ibu rumah tangga yang memiliki usaha produktif.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kementan Apresiasi Peternak Sapi Perah di Jakarta Bertahan di Tengah Pandemi

Penerapan Inseminasi Buatan untuk Peningkatan Produksi Hewan Ternak
Suasana Peternakan sapi di kawasan Pengadegan, Jakarta, Sabtu (14/11/2020). Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemprov DKI melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta (KPKP), untuk meningkatkan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono mewakili Ditjen PKH Kementan RI menyampaikan apresiasinya kepada para peternak sapi perah di DKI Jakarta. Lantaran, sampai saat ini masih mampu bertahan di tengah derasnya kemacetan Ibu Kota.

Hal tersebut ia ucapkan saat mememani Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati membuka acara Ekspose Sapi Perah di Pondok Ranggon Jakarta Timur yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (14/11/2020).

Terlebih lagi dengan adanya tantangan pandemi covid-19 ini. Menurutnya, peternak sapi perah di DKI Jakarta sudah luar biasa berupaya maksimal untuk memenuhi protein hewani.

"Saya sangat apresiasi peternak sapi perah di DKI Jakarta di tengah kemacetan ibu kota dan adanya wabah pandemi covid-19 untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, ini luar biasa," kata Sugiono.

Ia menambahkan, peternak sapi perah di DKI Jakarta ini sesuai dengan semangat program Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2020 ini, yaitu Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri). Dimana salah satu program di dalamnya ada kegiatan Inseminasi Buatan (IB).

"Sikomandan ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan kesejahteraan peternak. Jadi ini sejalan," ucap Sugiono.

Sementara Plt. Kepala Dinas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menyampaikan bahwa walaupun diitengah pandemi covid-19 saat ini, kami tetap berkomunikasi dengan peternakan yang ada di wilayah Jakarta.

"Kami selalu support dan memberikan dukungan kepada peternak sapi perah di wilayah DKI Jakarta walaupun di tengah pandemi covid-19," imbuh dia.

Salah satu peternak Jakarta Selatan saat melakukan wawancara live streaming di lapangan berharap kedepan ada peternakan sapi untuk persiapan hewan kurban di ibu kota Jakarta sehingga peningkatan ekonomi bidang peternakan bisa lebih ditingkatkan.

Pada kegiatan tersebut beberapa agenda yang dilakukan yakni kunjungan Sentra Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kelompok Olahan Susu Swadaya, kunjungan ke peternakan sapi serta panen padet yang dihadiri oleh Pemda Jakarta Timur dan jajaranya, serta BPOM.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya