Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya mengalami mati lampu pada Selasa pagi ini. Atas kejadian tersebut perusahaan listrik milik negara ini pun meminta maaf kepada pelanggan.Â
Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Emir Muhaimin menjelaskan, listrik di sebagian wilayah Jakarta padam akibat gangguan jaringan listrik 150 kV pada pukul 09.08 WIB.
"Beberapa wilayah yang padam yaitu Mampang, Sudirman, Kuningan, Pasar Minggu, Senayan, SCBD, Duren Tiga, Kemang, dan Antasari," tutur dia dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Advertisement
Saat ini PLN sedang mengupayakan penormalan aliran listrik. Wilayah yang sudah berhasil dinormalkan kembali yaitu Sudirman, SCBD, Taman Rasuna Mampang, sebagian Kuningan, dan Antasari.
Pukul 09.45 WIB, PLN telah berhasil melakukan penormalan 70 persen wilayah tersebut. Sedangkan 30 persen yang belum normal yaitu wilayah Taman Rasuna dan Duren Tiga.
"PLN memohon maaf sebesar-besarnya atas padamnya aliran listrik beberapa wilayah di Jakarta Selatan," jelas dia.Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
600 Gangguan Listrik di Jatim Akibat Layang-layang
Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat, hingga September 2020 sebanyak 600 kali terjadi gangguan listrik di wilayah setempat akibat layang-layang, sehingga sedikitnya 9,7 juta pelanggan PLN mengalami terdampak padam.
"Kami tak hentinya menggalakkan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya bermain layangan di dekat jaringan listrik," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Nyoman S. Astawa dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin, 5 Oktober 2020.
Tak hanya itu, lanjut dia, sejak Juni 2020 patroli jaringan pun kami giatkan untuk mengantisipasi benda-benda terkena jaringan, salah satunya layang-layang yang mampu mengganggu terhambatnya keandalan pasokan listrik, dilansir dari Antara.Â
BACA JUGA
Ia mengatakan, ratusan kali gangguan PLN akibat layang-layang itu terjadi pada saluran udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV.
"Untuk SUTM 20 kV, terhitung sampai dengan September 2020 telah terjadi gangguan layang-layang sebanyak 600 kali, dimana tertinggi terjadi di bulan Agustus sebanyak 207 kali," katanya.
Advertisement