Serapan Belanja Negara Hingga Akhir 2020 Tak Sampai 100 Persen

Menkeu menargetkan realisasi belanja negara pada kuartal IV adalah Rp 798,7 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Des 2020, 18:40 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 18:40 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan serapan belanja negara hingga akhir 2020 tak sampai 100 persen atau hanya 96,4 persen. Ini setara Rp 2.639,8 triliun dari pagu Perpres 72/2020 sebesar Rp 2.739,2 triliun.

"Asumsi total belanja Rp 2.639,8 akan tereksekusi dengan serapan asumsi belanja negara mencapai 96,4 persen,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Strategi Implementasi APBN 2021, Selasa (1/12/1010).

Secara kuartalan, Menkeu menargetkan realisasi belanja negara pada kuartal IV adalah Rp 798,7 triliun. Rinciannya, belanja K/L sebesar Rp 421,2 triliun dan belanja non K/L Rp 243,7 triliun, dan TKDD Rp 122,8 triliun.

Dalam catatannya, Menkeu memaparkan realisasi belanja negara sampai dengan Oktober 2020 mencapai Rp 2.041,8 triliun, atau 74,5 persen dari pagu Perpres 72/2020. Artinya, sisa belanja yang belum terealisasi (November dan Desember) sekitar Rp 598,0 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Realisasi Anggaran PEN hingga 25 November Tercatat Rp 431,54 Triliun

20151101-Penyimpanan Uang-Jakarta
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menangapi pandemi Corona Covid-19 hingga 25 November 2020 mencapai Rp 431,54 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, realisasi tersebut setara dengan 62,1 persen dari pagu Rp 695,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, ada kenaikan realisasi anggaran PEN jika dibandingkan dengan posisi 4 November lalu. Di mana ketika itu, realisasi anggaran baru 54,1 persen atau setara Rp 276,17 triliun.

"Saat ini dari program pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Corona covid-19 yang tercatat Rp 695 triliun, sebesar Rp 431 triliun sudah terealisasi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Dia merincikan, realisasi anggaran untuk sektor kesehatan sudah mencapai Rp 40,32 triliun. Angka tersebut sekitar 41,2 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp 97,90 triliun.

"Apabila ada bidang kesehatan yang masih belum terserap maka dia akan dilakukan pencadangan untuk pembiayaan vaksin kita," ucapnya.

Sementara itu, untuk realisasi anggaran PEN untuk perlindungan sosial sudah Rp 207 triliun. Angka tersebut sudah mencapai 88,9 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 233,69 triliun.

"Sampai Desember kemungkinan akan bisa terealisasi karena memang masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan yang diidentifikasi datanya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut," jelasnya.


Infografis Protokol Kesehatan

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya