Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk mencatat kinerja yang cukup baik meski adanya pandemi covid-19, yang mana penghasilan EBITDA minyak dan gas perusahaan masih tumbuh positif meskipun penghasilannya hanya USD 422 juta.
“EBITDA yang tadinya dengan harga minyak tinggi diharapkan lebih mendekati USD 1 miliar tapi sekarang hanya bisa dicapai USD 422 juta. Namun kita tetap mensyukuri karena dengan struktur biaya yang relatif rendah kita masih bisa menghasilkan EBITDA yang positif,” kata Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro, dalam media gathering Medco E&P, Selasa (8/12/2020).
Baca Juga
Jelasnya EBITDA USd 422 juta, turun hanya 5 persen year-on-year, karena efisiensi biaya dan sinergi dari hasil penyelesaian integrasi Ophir Energy, mengimbangi dampak permintaan energi rendah.
Advertisement
Selain itu, diketahui harga minyak turun dengan drastis dalam satu tahun terakhir ini, namun pihaknya tetap menargetkan rata-rata produksi 100 ribu barel oil per hari di tahun 2020. Meskipun sebelumnya ditargetkan 115 ribu barel oil per hari, namun karena pandemi covid-19 terpaksa direvisi.
“Produksi minyak dan gas adalah 100 mboepd, sesuai acuan, meskipun tingkat permintaan gas masih jauh di bawah normal sebelum pandemi Covid-19,” ujarnya.
Selain itu pencapaian lainnya, Medco Power berhasil melakukan pengeboran eksplorasi baik di Natuna terdapat 5 sumur maupun di Ijen Geotermal. Lalu CAPEX Medco Energi juga diturunkan menjadi USD 194 juta dimana untuk Migas USD 147 juta dan kelistrikan/power USD 47 juta.
“Alhamdulilah pada saat kita memasuki 2020 kita baru saja selesai menyelesaikan bonds issues sehingga kita 2020 walaupun tahun ini sulit, tapi likuiditas kita sangat kuat kita masuk di tahun 2020 dengan kas lebih dari USD 600 juta,” ujarnya.
Kemudian capaian lainnya Medco Power menandatangani Aliansi Strategis dengan Kansai Electric Power Company untuk mengembangkan fasilitas IPP gas baru di Indonesia.
Demikian untuk memperkuat struktur kapital ada 2 hal yang dilakukannya, pertama Rights issue berhasil diselesaikan pada September dengan 43 persen oversubscribed dan menghasilkan Rp1.785 miliar (USD120 juta) dengan 98 persen pemegang saham turut berpartisipasi, dan membayar utang bonds sebanyak USD 170 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Medco E&P Perpanjang Kontrak Jual Beli Gas di Blok Rimau
PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) melakukan penandatanganan amandemen perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Medco E&P Rimau. Penandatangan ini dalam rangka memperpanjang kontrak.
“Kami gembira dengan penandatanganan kesepakatan tersebut yang akan menambah pendapatan perusahaan dan mendukung aktivitas lifting minyak dari Blok Rimau," kata Direktur Utama Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan, di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Amandemen perjanjian jual beli gas ini untuk menambah total jumlah kontrak gas dari PJBG tahun 2016 sehingga secara keseluruhan mencapai sebesar 9,015 TBTU. Gas tersebut berasal dari sumur-sumur di Blok South Sumatera untuk mendukung aktivitas lifting minyak Blok Rimau di Sumatera Selatan.
Dengan ditandatanganinya Amandemen perjanjian jual beli gas ini, maka memperpanjang periode kontrak hingga 31 Desember 2027.
Penjualan gas tersebut akan memberikan kontribusi pendapatan kotor gabungan dari Blok South Sumatera dan Rimau sekitar USD 11,09 juta, dengan pendapatan pemerintah sebesar USD 11,61 juta, Kontraktor USD 3,31 juta.
Penandatanganan amandemen PJBG ini dilakukan oleh Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan pada Rabu, 2 Desember 2020 disaksikan oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada acara International Convention on Indonesia Upstream Oil & Gas 2020 secara virtual di Jakarta.
Advertisement