Pasok Energi di Lokasi Gempa Majene, Elnusa Terjunkan 14 Mobil Tangki BBM

Elnusa Petrofin juga mengirimkan sejumlah bantuan logistik berupa family kit, kebutuhan bayi, sembako, matras, terpal serta bantuan dana untuk para korban gempa Majene.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jan 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2021, 19:45 WIB
Elnusa Petrofin membentuk Satgas bencana gempa dan mengirimkan sejumlah bantuan logistik ke Majene, Sulawesi Barat. (Dok Elnusa)
Elnusa Petrofin membentuk Satgas bencana gempa dan mengirimkan sejumlah bantuan logistik ke Majene, Sulawesi Barat. (Dok Elnusa)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana gempa bumi terjadi di Majene, Sulawesi Barat. gempa ini berdampak pada penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina di wilayah yang terkena bencana. Terganggunya akses transportasi menuju lokasi bencana membuat Elnusa Petrofin membentuk Satgas bencana gempa bersama Pertamina untuk mengimplementasikan beberapa langkah cepat sehingga ketahanan energi di wilayah tersebut tetap terpenuhi.

Sampai dengan Sabtu 16 Januari 2021, Elnusa Petrofin telah menerjunkan sekitar total 14 Mobil Tangki BBM (MT) yang berasal dari Fuel Terminal Pertamina Donggala serta beberapa wilayah terdekat lainnya untuk memasok BBM di wilayah Majene, Mamuju.

Di samping itu, Elnusa Petrofin juga menunjukkan kepedulian dengan mengirimkan sejumlah bantuan logistik berupa family kit, kebutuhan bayi, sembako, matras, terpal serta bantuan dana untuk keperluan para korban bencana di wilayah tersebut. Bantuan ini disesuaikan dengan kebutuhan korban bencana.

Bantuan ini diterjunkan dari Fuel Terminal Parepare, Sulawesi Selatan sebagai unit operasional terdekat dari lokasi bencana. Dibantu juga oleh tim EPN dari Integrated Terminal Pertamina Makassar mempersiapkan bantuan logistik sejak Jumat kemarin bersama dengan Tim Pertamina.

Bantuan ini diserahkan ke perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Majene dan selanjutnya diserahkan kepada yang membutuhkan.

Putiarsa Bagus Wibowo selaku Corporate Communication Head Elnusa Petrofin menjelaskan, terkait dengan aktivitas operasional penyaluran BBM, kami terus berkoordinasi dengan Pertamina setempat agar seluruh tugas yang diamanatkan kepada kami dapat berjalan dengan baik," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021). 

Sedangkan terkait bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) telah melakukan koordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Majene sejak bencana terjadi. Dari hal ini, kita mendapatkan apa saja yang dibutuhkan untuk warga yang terkena bencana dan kita kerahkan tim untuk salurkan bantuan logistik tersebut.”ujar Putiarsa.

Sedangkan Haris Syahrudin Direktur Utama Elnusa Petrofin mengatakan, perusahaan terus melakukan upaya maksimal terkait distribusi BBM Pertamina ke wilayah bencana dan juga berharap bantuan yang diberikan oleh Elnusa Petrofin sedikit meringkan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana.

"Dan semoga semuanya diberikan ketabahan dan kekuatan dalam melewati hal ini,” tutup Haris.

Saksikan video pilihan berikut ini:

BNPB Terus Lakukan Pencarian Warga yang Terjebak Reruntuhan Gempa Sulbar

Rumah Warga Rusak Parah Dihantam Gempa Majene Sulbar
Pemandangan umum menunjukkan rumah rusak di Majene sehari setelah gempa bumi magnitudo 6,2 mengguncang Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi tersebut. (Aswan APRIANTO/AFP)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendata terkait jumlah korban atau orang yang terjebak dalam bangunan yang roboh akibat gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

"Terkait dengan jumlah penduduk yang harus diselamatkan atau yang masih terjebak, ini masih dalam proses inventarisasi, dan asesmen di lapangan, berkoordinasi dengan pemda dan jajaran kecamatan dan desa. Perlu dipahami bahwa aparat desa dan kecamatan itu juga terdampak sehingga masih kita butuhkan waktu," kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati, dalam konpers daring, Sabtu (16/1/2021).

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa hingga kini pihaknya masih melakukan pencarian intensif untuk menemukan warga yang masih terjebak reruntuhan akibat gempa. Salah satunya dengan menerjunkan K9 dan alat berat.

"Upaya yang kita lakukan diantaranya dengan menerjunkan tim K-9. Dengan begitu maka identifikasi bangunan-bangunan runtuh yang masih ada warga yang masih bisa diselamatkan dapat segera kita identifikasi," ujar Raditya. 

Sementara itu, terkait update korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat dini hari, 15 Januari kemarin di Provinsi Sulawesi Barat, kini telah mencapai 46 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya