Kisah Miliarder Sederhana Zhong Shanshan, Mantan Jurnalis Berharta Rp 1.316 Triliun

Kekayaan Zhong Shanshan mampu melampaui orang terkaya di Asia sebelumnya yakni Mukesh Ambani.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2021, 08:22 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 21:04 WIB
Miliarder asal China, Zhong Shanshan. Dok nongfuspring.com
Miliarder asal China, Zhong Shanshan. Dok nongfuspring.com

Liputan6.com, Jakarta Nama Zhong Shanshan kian dikenal. Dia merupakan miliarder  baru asal Negeri China. Baru-baru ini kekayaannya tembus USD 93,3 miliar sekitar Rp 1.316 triliun berkat bisnis yang dia jalankan.

Bisnis memproduksi air kemasan dan vaksin milik Zhong Shanshan terus melonjak sehingga mampu menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya atau miliarder di dunia dalam hitungan bulan.

Melansir laman Business Insider, Kamis (28/1/2021), pada bulan September 2020, Zhong menjadi berita utama karena dapat mengalahkan Jack Ma yang merupakan pendiri Alibaba. Dia mampu menggeser Jack Ma, sebagai orang terkaya atau miliarder di China.

Kemudian pada akhir Desember 2020, kekayaan pria yang berusia 66 tahun itu telah membengkak lagi sehingga menjadikannya orang terkaya di Asia. Kekayaan bersih Zhong semakin meningkat.

Hingga kekayaan bersihnya mampu mencapai USD 93 miliar, menurut Bloomberg’s Billionaires Index. 

Jika diurutkan menurut data Bloomberg, Zhong masuk ke dalam posisi keenam orang terkaya di dunia, setelah Mark Zuckerberg dari Facebook dan mengalahkan investor legendaris Warren Buffet. 

Di balik statusnya yang menjadi orang terkaya di dunia, Zhong merupakan pimpinan dari 2 perusahaan, yakni perusahaan air minum Nongfu Spring dan pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise.

Pada tahun lalu, Zhong telah melepas kedua perusahaan tersebut ke publik yang kian meningkatkan kekayaannya.

Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise – yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin Covid-19 – milik Zhong telah didaftarkan dalam Bursa Efek Shanghai pada April lalu.

Kemudian pada bulan September, dia melakukan penawaran umum seharga USD 1 miliar untuk Nongfu Spring di Hong Kong. Ini kembali membuat Zhong menjadi orang terkaya di China dalam semalaman. 

Dari kedua perusahaannya tersebut, sumber kekayaan Zhong. Dari saham Nongfu Spring dia menguasai 84 persen dan Beijing Wantai 75 persen dalam bentuk saham.

Melampaui Ambani dan Jack Ma

Kekayaan Zhong bahkan mampu melampaui orang terkaya di Asia sebelumnya yakni Mukesh Ambani – orang terkaya di India.

Ambani sendiri memiliki kekayaan mencapai USD 75,2 miliar. Ambani dan keluarga memiliki gaya hidup mewah, terlihat dari rumah tinggalnya yang berbentuk gedung pencakar langit senilai USD 1 miliar.

Ternyata bukan hanya berbeda dengan Ambani, Zhong juga tidak seperti Jack Ma yang sebelumnya menjadi miliarder China.

Hampir sama dengan Ambani, gaya hidup Jack Ma juga cukup mewah karena dia memiliki real estate dengan harga tinggi senilai USD 23 juta di New York dan rumah mewah seharga USD 191 juta di Hong Kong.

Sebaliknya, Zhong Shanshan, justru berada di bawah radar dengan kesederhanannya. Zhong dikenal sebagai “Lone Wolf” karena dia tidak pernah terlibat dalam politik dan jarang tampil di depan umum.

Dia juga tidak banyak berbicara kepada media. Selain itu, sangat sedikit orang yang mengetahui tentang kehidupan pribadinya.

Zhong diketahui bertempat tinggal di daerah Hangzhou. Kota tersebut memiliki penduduk sekitar 10 juta orang Tiongkok timur dan dikenal sebagai pusat perdagangan.

Selain sebagai pusat perdagangan, Kota Hangzhou memiliki pemandangan yang cukup indah. Banyak miliarder pernah tinggal di daerah tersebut, setidaknya ada 32 miliarder pada tahun 2006. Bahkan seorang Jack Ma pun pernah tinggal di daerah tersebut.

Setelah bisnisnya mengalami lonjakan, Zhong mulai muncul dan menjadi bahan perbincangan. Terlebih saat ini dia merupakan orang terkaya baru – khususnya di Asia – dengan perkiraan kekayaan bersih hingga USD 93,3 miliar sekitar Rp 1.316 triliun.

 

 

Mantan Jurnalis dan Buruh

Ilustrasi Miliarder. Unsplash/Mathieu Stern
Ilustrasi Miliarder. Unsplash/Mathieu Stern

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Zhong dikenal sebagai “Lone Wolf”. Menurut Tiongkok The Paper, Zhong jarang tampil di depan umum atau banyak berbicara kepada media.

“Saya adalah orang yang menyendiri dan saya tidak peduli apa yang dilakukan atau dipikirkan rekan-rekan saya,” kata Zhong.

Hal itu menunjukkan Zhong memiliki sifat penyendiri yang kemungkinan berhubungan dengan gaya hidupnya yang sederhana. Menurut Bloomberg, Zhong Shanshan pernah putus sekolah dasar sebelum sukses seperti sekarang ini.

Dia juga pernah menghabiskan waktunya sebagai pekerja konstruksi sebelum berstatus sebagai reporter di salah satu surat kabar, Harian Zheijang, tahun 1980-an – tepatnya tahun 1983. Di surat kabar itu ia bekerja sebagai reporter dan sering meliput tentang pertanian.

Berdasarkan salah satu isi surat kabar Prancis Le Monde yang pernah memuat kisah Zhong Shanshan, setelah sekitar lima tahun, Zhong mulai mencoba berbagai usaha bisnis, seperti mendirikan surat kabar pribadi, menanam jamur, dan bahkan menjual tirai.

Kemudian ia mendirikan perusahaan farmasi Yangshengtang Co., Ltd, yang kini menjadi perusahaan induk Beijing Wantai. Setelah itu pada tahun 1996, Zhong mulai mendirikan Nongfu Spring

Tidak banyak yang mengetahui persis kisah kehidupan pribadi seorang Zhong Shanshan. Prospektus penawaran umum Nongfu Spring mengungkapkan, ada beberapa anggota keluarga lain dari Zhong memiliki saham di perusahaan air kemasannya tersebut.

Salah satu yang diketahui adalah Lu Ziaowei, kakak perempuan istrinya, memiliki 1,4 persen saham dari Nongfu Spring atau senilai USD 432 juta.

Selain itu, ada dua saudara kandung istrinya yang lain masing-masing memiliki saham senilai USD 428 juta. Sedangkan pada kedua saudara Zhong sendiri, yakni Zhong Xiaoxiao dan Zhong Xuanxuan, masing-masing memiliki saham senilai USD 642 juta.

Putra Zhong, Zhong Shu Zi, pun terdaftar sebagai direktur non-eksekutif perusahaan. China Daily melaporkan bahwa Zhong juga masih memiliki dua anak lainnya.

Pada awal Januari 2021, Bloomberg melaporkan bahwa Zhong telah meninggalkan statusnya sebagai dewan direksi dari perusahaan farmasi Beijing Wantai karena suatu alasan pribadinya.

Tidak terlalu dipublikasikan mengenai apa alasan Zhong meninggalkan jabatan tersebut. Bahkan seorang juru bicara perusahaan pun tidak menanggapi komentar terkait berita tersebut.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya