Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah meresmikan Jalan Layang (Flyover) Purwosari di Kota Solo, Jawa Tengah.
Peresmian tersebut ditandai dengan sesi penandatanganan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, peresmian Flyover Purwosari seolah jadi kado terindah baginya yang saat ini tengah merayakan hari lahir ke-61 tahun yang jatuh pada 13 Februari.
Advertisement
"Dan yg lebih membahagiakan dan membanggakan kami semua, terutama diri saya sendiri, ini kenangan yg terindah yang diberikan bapak menteri, bapak gubernur, karena pada saat ini tanggal lahir saya," ujar dia di Solo, Sabtu (13/2/2021).
Paling tidak saya mengenang flyover diresmikan 13 Februari, genap usia saya 61 tahun. Ini jumlah cukup luar biasa baik, dijumlah pitu jadi itu pitulungan (pertolongan), pitulungan dari kesialan," ungkapnya sembari berseloroh.
Yang lebih spesial, Rudy menambahkan, dirinya akan purna tugas sebagai Wali Kota Solo pada 17 Februari 2021, untuk digantikan oleh putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming.
"Kami akan terus selesai 17 Februari, akan melayani dan mengabdi tanpa berhenti bagi masyarakat Kota Surakarta," sambung Rudy.
Ucapan Rudy langsung ditimpali oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dia mengatakan, peresmian Flyover Purwosari seolah memang sudah jadi pitulungan Allah swt tepat di hari ulang tahun beliau.
"Pak Rudy ini banyak sekali karyanya. Tidak hanya di flyover ini, kita punya Flyover Manahan, Stadion Manahan, Bengawan Solo yang tempo dulu mau kita kembangkan. Jadi banyak sekali," kata Menter Basuki.
"Mudah-mudahan beliau Khusnul khotimah dalam menjalankan tugasnya membangun Solo, dan saya terimakasih atas semua dukungan dan kerjasamanya selama ini, untuk kebaikan dan pembangunan di Kota Solo," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Resmikan Flyover Purwosari di Solo
Pemerintah meresmikan Jalan Layang (Flyover) Purwosari di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu 13 Februari 2021.
Prosesi peresmian dilakukan oleh Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan turut disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, masyarakat Solo dan pengguna jalan sudah langsung bisa melewati Flyover Purwosari pasca diresmikan.
"Mulai hari ini juga sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menghilangkan dan mengurai kemacetan yang ada karena (perlintasan) kereta api (di sekitar Stasiun Purwosari)," kata Menteri Basuki di Solo, Sabtu (13/2/2021).
Menteri Basuki menjelaskan, konstruksi Flyover Purwosari turut menggunakan mortar busa sehingga lebih cepat dan murah. Teknologi ini disebutnya juga telah digunakan untuk pembangunan jalan layang lain seperti di Antapani, Bandung.
"Jadi busa yang bisa mengapung ringan sehingga ini bisa lebih cepat dan harganya lebih murah," terangnya.
Sebagai informasi, pembangunan Flyover Purwosari dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan nilai anggaran sekitar Rp 114,181 miliar. Jembatan layang ini memiliki panjang 198 meter, dengan jumlah 4 bentang dan lebar lajur 2x3,5 meter.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, proyek Flyover Purwosari mulanya target rampung Desember 2020. Pasca sempat terkendala akibat pandemi, pembangunannya pun bisa selesai dua bulan lebih cepat dari revisi target.
"Semula flyover ini ditargetkan selesai Desember 2020. Namun kemudian karena ada pandemi dan direlaksasi jadi April 2021 targetnya, dan Alhamdulillah ini kita selesaikan dua bulan lebih cepat dari target tersebut," jelasnya.
Hedy mengatakan, flyover ini dibangun untuk meminimalkan kecelakaan pada perlintasan sebidang antara jalan kereta api dan jalan raya. Selain itu juga untuk mengurai kemacetan yang biasanya terjadi di area Stasiun Purwosari.
"Karena letaknya yang terletak di batas masuk Purwakarta, bagian ujung flyover diperindah dengan ilustrasi tarian gambyong yang merupakan tarian selamat datang dari Provinsi Jawa Tengah," ujar dia.
"Juga kami sematkan beautifikasi berupa motif batik seperti kaum, ceplok dan lereng yang ditempel di sepanjang retaining wall flyover ini, sekaligus sebagai sarana edukasi pada masyarakat tentang motif yang ada di Kota Surakarta," tuturnya.
Advertisement