Liputan6.com, Jakarta - Kota Solo terkenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, juga memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera. Salah satu kue legendaris dari Solo yang tak lekang oleh waktu adalah Kue Mandarijn Solo.
Kue ini merupakan jenis kue lapis yang memiliki tekstur lembut, rasa manis yang pas, serta aroma khas yang menggoda. Dengan sejarah panjang dan proses pembuatan yang unik, kue Lapis Solo telah menjadi ikon kuliner yang banyak diburu oleh wisatawan maupun masyarakat lokal sebagai oleh-oleh khas dari Kota Bengawan ini.
Kue Mandarijn Solo berbeda dari kue lapis lainnya karena dibuat dengan teknik yang sangat teliti dan bahan-bahan berkualitas tinggi. Secara umum, kue Mandarijn terdiri dari beberapa lapisan yang tersusun rapi dengan warna-warna khas, yakni cokelat keemasan pada bagian atas dan bawah serta lapisan tengah berwarna kuning cerah.
Advertisement
Baca Juga
Perpaduan warna ini bukan hanya menambah estetika kue, tetapi juga mencerminkan cita rasa yang kaya dan tekstur yang sempurna. Salah satu ciri khas kue ini adalah adanya penggunaan banyak kuning telur dalam adonannya, yang membuatnya sangat lembut dan sedikit beraroma khas telur.
Kue ini juga memiliki tingkat kelembaban yang pas sehingga tetap empuk meskipun disimpan selama beberapa hari. Sejarah kue Mandarijn Solo tak lepas dari pengaruh budaya kuliner Eropa yang masuk ke Indonesia pada masa kolonial.
Kue ini memiliki kemiripan dengan beberapa jenis sponge cake khas Belanda, terutama dari segi kelembutan dan teknik pembuatannya. Namun, seiring berjalannya waktu, kue ini mengalami adaptasi dan modifikasi sehingga memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dari kue-kue lapis ala Barat.
Salah satu toko kue paling terkenal yang mempopulerkan kue Mandarijn Solo adalah Orion, yang sudah berdiri sejak zaman kolonial dan hingga kini tetap menjadi destinasi utama bagi pecinta kuliner yang ingin mencicipi kelezatan kue ini.
Proses pembuatan kue Mandarijn Solo memerlukan keterampilan khusus agar hasil akhirnya benar-benar lembut dan bercita rasa seimbang. Bahan utama yang digunakan meliputi tepung terigu, kuning telur dalam jumlah besar, gula, mentega, dan sedikit bahan pengembang.
Kue Legendaris
Semua bahan ini diaduk dengan teknik tertentu untuk menghasilkan adonan yang mengembang sempurna. Setelah itu, adonan dipanggang dalam oven dengan suhu yang telah diatur secara presisi untuk memastikan setiap lapisan matang dengan merata.
Beberapa varian kue Mandarijn Solo bahkan dilapisi dengan selai spesial atau mentega yang memberikan sensasi rasa lebih kaya. Tidak sedikit pula yang memilih untuk menambahkan taburan kacang atau lapisan cokelat untuk memberikan sentuhan modern pada resep klasik ini.
Popularitas kue Mandarijn Solo tidak hanya terbatas di Kota Solo, tetapi juga telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Banyak wisatawan yang sengaja memburu kue ini sebagai oleh-oleh karena rasanya yang unik dan kemampuannya untuk tetap lezat meskipun telah dibawa dalam perjalanan panjang.
Bahkan, di era digital seperti sekarang, beberapa toko kue di Solo telah menawarkan layanan pemesanan online sehingga siapa pun dapat menikmati kue ini tanpa harus datang langsung ke Solo. Dengan daya tarik yang begitu kuat, tidak heran jika kue Mandarijn Solo terus bertahan sebagai salah satu kuliner tradisional yang dicintai oleh banyak orang.
Bagi pecinta kue lapis, kue Mandarijn Solo adalah pilihan yang sempurna untuk menikmati cita rasa klasik yang tetap relevan hingga saat ini. Tekstur lembut, rasa manis yang tidak berlebihan, serta sejarah panjang yang menyertainya menjadikan kue ini lebih dari sekadar camilan biasa.
Baik untuk dinikmati sendiri, disajikan dalam acara keluarga, atau dijadikan oleh-oleh bagi orang tercinta, kue Mandarijn Solo adalah bukti nyata bahwa warisan kuliner tradisional masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Jika Anda berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan kue legendaris ini dan rasakan sendiri mengapa kue Mandarijn Solo begitu istimewa.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement
