Telan APBN Rp 183 Miliar, Intip Progres Pembangunan Kawasan Industri Batang

PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progress pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Grand Batang City).

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2021, 17:30 WIB
KIT Batang.
Presiden Joko Widodo, beserta Menteri BUMN, para Menteri terkait serta Kepala BKPM meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. Dok BUMN

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk atau PTPP bersama dengan beberapa BUMN dan Lembaga Pemerintahan yang tergabung dalam konsorsium yang bernama PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progress pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Grand Batang City).

Sampai dengan saat ini, progress pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, yaitu Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Selaku kontraktor, PTPP dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, yaitu pembangunan Jalan Baru sepanjang 3,6 kilometer dan 1 (satu) Jembatan sepanjang 84 (delapan puluh empat) meter. Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

"Saat ini, progress pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PTPP, antara lain melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor," kata Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa di Jakarta, Senin (15/2/2021).

Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021. Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

Oleh karena itu, PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia. Proyek KIT Batang ini mencuri perhatian yang cukup tajam dari Pemerintah sehingga dalam kurun waktu 2 (dua) minggu berturut-turut ini proyek tersebut telah dikunjungi oleh beberapa pejabat pemerintahan seperti Menteri PUPR, Kepala BKPM, dan Anggota DPR.

"Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah,” ujar dia. 

Dalam kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu menyatakan bahwa pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, Menteri PUPR juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3 Perusahaan Besar

Pabrik LG di Cibitung-Bekasi
Suasana di Pabrik LG di Cibitung-Bekasi.

Semantara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada kunjungannya di hari Minggu (14/02) menyatakan bahwa sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.

Bahlil juga berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima tenant yang akanmasuk untuk berinvestasi.

“PTPP sedang mengebut progress pembangunan KIT Batang Fase I dimana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021. Dengan progress yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, PTPP optimis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka," 

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 (tiga) kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya