Menkop Teten: Sudah Saatnya UMKM Dikenal Tak Hanya Buat Keripik dan Batu Akik

Teten Masduki menyebut pentingnya membranding Indonesia sebagai negara yang menuju modernisasi

oleh Tira Santia diperbarui 03 Mar 2021, 11:45 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 11:45 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam dialog bersama Kelompok Peternak Karya Muda Mandiri, di Kampung Cihareuday, Cilawu, Kabupaten Garut, Minggu (20/12/2020).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam dialog bersama Kelompok Peternak Karya Muda Mandiri, di Kampung Cihareuday, Cilawu, Kabupaten Garut, Minggu (20/12/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut pentingnya membranding Indonesia sebagai negara yang menuju modernisasi untuk mentransformasi produk-produk UMKM menjadi basis teknologi.

“Saya kira kita harus branding negeri kita sebagai negeri yang menuju modernisasi dan tentu tetap juga tidak meninggalkan budaya kita yang sangat kuat,” kata Teten dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Seri 1 "Eksotisme Lombok", Rabu (3/3/2021).

Dengan begitu, UMKM-UMKM di Indonesia tidak hanya terkenal membuat produk keripik, batu akik dan batik saja. Tapi sudah saatnya UMKM Indonesia mulai bertransformasi ke produk-produk berbasis teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk UMKM kita.

“Termasuk pariwisata, saya kira pariwisata bukan hanya sekedar untuk jual eksotisme meski kita punya keunggulan disana, tapi kita harus mulai menghadirkan produk-produk UMKM yang unggul berbasis inovasi teknologi,” katanya.

Begitupun dengan dibukanya pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Seri 1 dengan tema "Eksotisme Lombok" ini, diharapkan bisa menghadirkan tourism yang berbasis pengembangan teknologi.

“Jadi di Lombok saya kira mungkin bisa hadirkan tourism yang berbasis pengembangan teknologi tadi. Sekarang produk apapun di era digital ini dari pelosok desa manapun dengan digitalisasi sekarang bisa terhubung ke seluruh dunia ke market yang sangat besar,” ungkapnya.

Demikian ia menegaskan kembali, bahwa new branding itu sangat penting untuk menampilkan wajah Indonesia yang modern di mata dunia.

“Selama ini Indonesia dilihat sebagai negara agraris atau selalu yang ditampilkan itu suku-suku, simbol-simbol tradisional. Tapi justru sekarang kita menampilkan symbol-simbol Indonesia yang modern,” pungkasnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menko Luhut Sindir Pejabat Negara Ogah Gunakan Produk Dalam Negeri

Menperin Airlangga dan Menko Luhut Hadiri Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih banyak pejabat negara yang enggan menggunakan produk-produk dalam negeri.

Hal ini tentunya tidak sejalan dengan kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk mendukung pelaku UMKM.

"Tapi masih banyak pejabat-pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada, harus menggunakan produk-produk dalam negeri," ungkap Luhut dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I bertema Eksotisme Lombok secara virtual, Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Padahal sejak tahun lalu, pemerintah telah meminta para pejabat publik untuk membeli produk buatan dalam negeri. Apalagi produk UMKM sudah banyak yang sudah masuk dalam Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah (LKPP).

"Sepanjang itu dibuat di dalam negeri dan itu sudah masuk dalam program LKPP," kata Luhut.

Luhut melanjutkan Indonesia merupakan negara yang kaya dan hebat. bahkan belanja barang dan belanja modal mencapai Rp 1.200 triliun.

"Kita terkadang tidak melihat Indonesia itu sangat kaya, sangat hebat. Kita memiliki belanja barang, belanja modal mungkin lebih dari Rp 1.200 triliun," kata dia.

Kata Luhut, bila setengah dari anggaran tersebut digunakan untuk membeli produk dari UMKM, maka akan tercipta jutaan lapangan pekerjaan.

"Kalau angka ini setengahnya saja kita belikan produk-produk dalam negeri, itu sudah membuat jutaan lapangan kerja dan kehebatan kita," kata Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya