Ada Program Vaksinasi, Belanja Barang Kemenkes Naik 398 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, belanja barang untuk kementerian/lembaga hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp 18,2 triliun

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Mar 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 14:10 WIB
Pemberian Vaksin Massal untuk Warga Lansia Non KTP DKI
Petugas melakukan skrining warga lanjut usia (lansia) sebelum diberikan vaksin COVID-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021). Program vaksinasi itu berlaku bagi lansia pemegang KTP dalam dan luar DKI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, belanja barang untuk kementerian/lembaga hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp 18,2 triliun. Itu naik 13,5 persen secara tahunan dibanding periode sama 2020 yang sebesar Rp 16 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, kenaikan itu terjadi lantaran pemerintah sangat fokus untuk belanja akan kebutuhan penanganan Covid-19. Dengan begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jadi instansi yang paling getol belanja barang hingga akhir Februari 2021, yang dialokasikan untuk kegiatan vaksinasi dan penanganan Covid-19 lain.

"Kementerian yang belanjanya sangat tinggi dari sisi belanja barang sangat mudah diprediksi yaitu Kementerian Kesehatan. Karena mereka membelanjakan untuk berbagai kebutuhan vaksinasi dan untuk 3T yang memang meningkat sangat tinggi, yaitu hampir 4 kali lipat dari Februari 2020, dimana covid belum terjadi," tuturnya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (23/3/2021).

Menurut catatannya, realisasi belanja barang Kemenkes hingga Februari 2021 melonjak hingga 398,3 persen secara tahunan (year on year) dibanding periode sama tahun lalu, yakni dari Rp 900 miliar menjadi Rp 4,4 triliun.

"Jadi kenaikan Rp 4,4 triliun atau atau Rp 900 miliar tahun lalu memang purely sebab terjadinya akselerasi untuk belanja baik vaksin maupun belanja-belanja yang berhubungan dengan covid," jelas Sri Mulyani.

Instansi berikutnya yang banyak mengeluarkan anggaran untuk belanja barang yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sri Mulyani menyampaikan, belanja barang Kementerian PUPR naik dari sekitar Rp 1 triliun menjadi di atas Rp 2 triliun.

"Selain itu PUPR mengalami kenaikan 107,5 persen. Ini juga hampir sama tingginya dengan Kementerian Kesehatan. Untuk belanja PUPR itu terutama untuk belanja sarana, prasarana jembatan dan jalan," ungkap Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemenhan dan Polri

Deretan Alutsista Dipamerkan di HUT ke-74 TNI
Prajurit TNI menaiki panser saat parade alutsista pada perayaan HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). Perayaan HUT ke-74 TNI bertemakan 'TNI Profesional Kebanggaan Rakyat'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Polri juga mencatat angka belanja barang yang meningkat di dua bulan awal tahun ini. Kemenhan mengalami kenaikan 12,9 persen lebih tinggi dari Rp 1,6 triliun di Februari 2020 menjadi Rp 1,8 triliun di Februari 2021.

Sementara belanja barang Polri pada APBN 2021 hingga Februari kemarin meningkat sekitar 12,9 persen, yakni dari Rp 2,1 triliun di Februari 2020 menjadi Rp 2,3 triliun di Februari 2021.

"Untuk diingat juga, Kemenhan dan polri itu diminta untuk turun di dalam mengendalikan covid ini melalui berbagai pembatasan skala mikro, dimana kita memobilisasi sampai pada level di desa. Itu berarti belanja operasi mereka akan meningkat karena memang aktivitas pengendalian covid ini," ujar Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya