Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan diversifikasi usaha nelayan yang melibatkan peran perempuan yang adalah istri nelayan. Hal itu dilakukan sebagai upaya menyetarakan keadilan dan kesetaraan gender bagi masyarakat kelautan dan perikanan dengan arah kebijakan pengarusutamaan gender (PUG).
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP M Zaini mengatakan, para istri nelayan diberikan pembekalan untuk berkreasi, berinovasi dan mengembangkan potensi alam Desa Suak Gual, Belitung. Tujuannya untuk menghasilkan nilai tambah yang mendukung perekonomian keluarga nelayan.
Baca Juga
"Program ini merupakan salah satu prioritas KKP untuk memajukan masyarakat kelautan dan perikanan termasuk di dalamnya wanita nelayan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu kebijakan KKP yang berazaskan PUG," kata Zaini dilansir dari laman kkp.go.id, Minggu (28/3/2021).
Advertisement
Kegiatan itu dilakukan KKP melalui Ditjen Perikanan Tangkap dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), yang berkolaborasi untuk memberdayakan dan meningkatkan kompetensi wanita nelayan di desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung.
Lanjutnya, kegiatan diversifikasi usaha nelayan yang dilakukan yaitu pembuatan olahan produk perikanan berupa bakso dan abon ikan dengan pengemasan yang baik. Kegiatan ini didukung pula oleh BNI yang memberikan bantuan peralatan olahan ikan, sealer vacuum untuk pengemasan, chest freezer dan etalase kaca kepada 50 wanita nelayan.
Tak hanya olahan ikan, para istri nelayan juga diberikan pelatihan kreasi kulit kerang dan driftwood yang disulap menjadi produk kerajinan berupa bingkai foto, gantungan kunci, gelang dan hiasan lainnya. Produk ini dapat menjadi souvenir khas Desa Suak Gual yang dapat dipasarkan kepada wisatawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Literasi Digital
Sementara itu, Direktur Perizinan dan Kenelayanan Ridwan Mulyana menambahkan, kegiatan diversifikasi usaha nelayan juga didukung PT. XL Axiata yang memberikan literasi digital.
Perkembangan teknologi menjadi salah satu peluang usaha melalui digitalisasi pemasaran produk usaha wanita nelayan. Selain itu juga didukung PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) untuk mempermudah pengiriman produk perikanan di Desa Selat Gual.
"Kita juga siapkan fasilitasi pendanaan usaha nelayan dengan menggandeng Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) dan perbankan. Sepanjang 2021 tercatat penyaluran kredit untuk nelayan Desa Suak Gual mencapai Rp650 juta dari 15 debitur. Kita gandeng juga BNI untuk berikan layanan Agen BNI 46," jelas Ridwan.
Di samping itu, KKP terus melakukan penguatan kelembagaan nelayan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuannya untuk mewujudkan bisnis perikanan tangkap yang maju dan berdaya saing melalui kelompok usaha bersama (KUB).
Menurut Ridwan, langkah ini ditempuh KKP untuk mendukung program kampung nelayan maju yang menjadi salah satu prioritas kerja Menteri Trenggono.
Adapun untuk mewujudkan bisnis perikanan tangkap di lokasi kampung nelayan maju, KKP melalui Ditjen Perikanan Tangkap menggelar bimbingan teknis kelembagaan nelayan yang melibatkan Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, nelayan setempat dan para penyuluh perikanan.
Advertisement