Kurangi Kepadatan saat Libur Lebaran 2021, KCI Tambah Enam Jadwal Kereta

Setiap hari, KCI menjalankan 886 perjalanan KRL saat periode Lebaran 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2021, 14:30 WIB
Suasana Stasiun Tanah Abang Saat Sore Hari
Penumpang menunggu KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021) sore. Menurut keterangan petugas, antrean panjang tersebut hampir terjadi setiap harinya saat bulan Ramadhan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter terus melakukan antisipasi layanan KRL Jabodetabek pada masa libur Lebaran 2021. Antisipasi lebih lanjut juga dilakukan sesuai hasil kunjungan Menteri Perhubungan ke Stasiun Manggarai pada Jumat pagi, 14 Mei 2021.

 Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba mengatakan, selama masa Lebaran KAI Commuter beroperasi terbatas dengan jam operasional 04:00 - 20:00 WIB. Setiap hari, KCI menjalankan 886 perjalanan KRL saat periode Lebaran 2021.

"Selama masa Lebaran KAI Commuter beroperasi terbatas dengan jam operasional 04:00 - 20:00 WIB setiap harinya, menjalankan 886 perjalanan KRL," ucap Anne kepada Merdeka.com, Jumat, 14 Mei 2021.

Untuk antisipasi kepadatan lebih lanjut, KAI Commuter mulai siang ini akan mengoperasikan setidaknya enam jadwal perjalanan kereta tambahan yang sebelumnya selama masa larangan mudik 6-17 Mei tidak dijalankan. 

Selanjutnya, PT KCI menginstruksikan petugas untuk tegas mengatur penggunaan masker sesuai aturan dan mengupayakan jaga jarak diantara para pengguna. Tak hanya itu, penambahan petugas untuk menertibkan protokol kesehatan juga akan dilakukan di sejumlah stasiun yang berpotensi padat. 

"Antara lain Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Bogor, serta Stasiun Bekasi," bebernya. 

Pada hari kedua Lebaran ini terlihat ada peningkatan jumlah pengguna yang memanfaatkan jasa layanan KRL. Namun, kebanyakan adalah para pengguna musiman. 

Dia mencatat, hingga pukul 10:00 WIB pada 14 Mei ini tercatat 70.906 pengguna telah menggunakan jasa KRL. Sementara pada hari Lebaran pertama pada 13 Mei 2021, total jumlah pengguna jasa KRL Commuter Line sepanjang hari tersebut adalah 226.767.

Tren jumlah pengguna KRL yang turun juga sudah terlihat sejak satu hari sebelum lebaran dengan jumlah pengguna KRL pada 12 Mei hanya 212.373 pengguna. 

 

Sulaeman

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menhub Kritik KCI

Menhub Budi Karya Sumadi memantau pergerakan penumpang pada KRL Jabodetabek di Stasiun Manggarai, Jakarta pada hari kedua Lebaran, Jumat (14/5/2021). Dok: Maulandy R/Liputan6.com
Menhub Budi Karya Sumadi memantau pergerakan penumpang pada KRL Jabodetabek di Stasiun Manggarai, Jakarta pada hari kedua Lebaran, Jumat (14/5/2021). Dok: Maulandy R/Liputan6.com

Sebelumnya,  Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pemantauan pergerakan penumpang pada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek di Stasiun Manggarai, Jakarta pada H+1 Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, Jumat (14/5). Kunjungan tersebut sengaja dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi seperti di Jabodetabek tetap terkendali selama masa larangan mudik hingga 17 Mei 2021.

Namun, pasca berkeliling di Stasiun Manggarai, Menhub Budi Karya menemukan jika pengelolaan penumpang KRL Jabodetabek tidak terkendali dengan baik. Kesimpulan itu didapatnya pasca berdiskusi dengan sejumlah penumpang, dan melihat kepadatan di satu kereta hingga 70 orang lebih.

Dia lantas menegur PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang dinilainya tidak profesional dalam mengelola hiruk pikuk di KRL Jabodetabek selama masa Lebaran ini.

"Saya lihat pengelolaan dari KCI tidak profesional. Saya tanya beberapa penumpang, mereka desak-desakan. Lebih dari 70 orang tidak ada yang jaga," ujar Menhub Budi Karya di Stasiun Manggarai, Jakarta.

Tak ingin kepadatan KRL terus terjadi, Menhub mendesak KCI untuk memperbaiki pengelolaan sehingga mengantisipasi kepadatan dan potensi penularan pandemi Covid-19.

"Saya minta KCI lebih profesional lagi awasi pergerakan aglomerasi. Ini pelajaran mahal, banyak orang tak terkontrol. Sekali lagi saya minta KCI laksanakan lebih baik dan profesional," imbuh dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya