Kejar Target Rp 900 T, DPR Minta Menteri Bahlil Getol Tagih Komitmen Investasi Asing

Kementerian Investasi perlu menagih komitmen investasi asing yang belum terealisasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2021, 12:15 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 12:15 WIB
20151229-Bahlil Lahadalia-AY
Ketua BPP HIPMI Bahlil Lahadalia saat memberi keterangan pers di Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pihak mengapresiasi kinerja Kementerian Investasi (Kemenves) yang baru dibentuk beberapa bulan lalu. Kalangan legislatif maupun pelaku usaha menilai kinerja Kemenves sudah cukup baik di bawah komando Bahlil Lahadalia.

Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengatakan, sejauh ini Kemenves cukup responsif dalam menangkap peluang investasi. Terlebih, pemerintah menempatkan aspek investasi menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dinilai penting, mengingat pemerintah tengah memperbaiki defisit fiskal, sementara belanja pemerintah, maupun konsumsi masyarakat masih terhambat akibat pemulihan ekonomi.

“Gerak Kemenves sudah cukup lincah, peluang investasi juga cukup besar, sejumlah investor global juga siap untuk mengucurkan dana. Sekarang tinggal daya jangkau Kementerian Investasi saja yang diperluas,” ungkapnya seperti dikutip, Jumat (4/6/2021).

Faisol mengatakan, untuk membantu pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi, selain mencari peluang investasi baru, Kemenves juga perlu menagih komitmen investasi asing yang belum terealisasi.

Faisol yakin Kemenves dapat memastikan realisasi komitmen investasi yang selama ini terkendala. Hal itu dapat dilihat dari track record Kemenves dalam menyelesaikan investasi mangkrak di kuartal sebelumnya. Sampai kuartal I-2021, Kemenves telah mengeksekusi Rp 517,6 triliun investasi mangkrak dari total Rp 708,0 triliun.

Menurut Faisol, hal ini jadi salah satu kunci pertumbuhan investasi terutama yang berasal dari penanaman modal asing. Sebab, ini akan jadi acuan bagi para calon investor asing berikutnya mengenai bagaimana Kemenves dapat mengeksekusi komitmen investasi sekaligus memenuhi kebutuhan-kebutuhan calon investor.

“Selain itu, Kemenves juga harus memastikan investasi yang sudah masuk bisa berjalan dengan baik, amplifikasi keberhasilan ini akan sangat berguna untuk komunikasi dengan calon investor berikutnya,” sambungnya.

Adapun terkait koordinasi antarkementerian dan lembaga pemerintah, Faisol berharap hal ini masih dapat ditingkatkan. Ini menjadi penting guna memperluas daya jangkau Kemenves sekaligus mendongkrak nilai investasi. Sebab, Faisol menilai variasi sektor investasi masih cukup monoton, dalam arti sedikit sektor memiliki dominasi yang besar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Investasi

Panel V Rakornas Indonesia Maju
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan saat diskusi panel V Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel V itu membahas penyederhanaan regulasi dan reformasi birokrasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Kadin Shinta Kamdani Widjaja. Shinta optimistis tahun ini Kemenves dapat mewujudkan target realisasi investasi sampai Rp 900 triliun. Meskipun ia mengaku hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah.

“Sangat potensial untuk mencapai target Rp 900 triliun, hanya memang perlu kerja keras karena kondisi ekonomi saat ini belum mendukung adanya arus investasi yang deras ke negara berkembang. Sehingga pemerintah perlu memastikan iklim usaha dan investasi nasional dapat terus kompetitif untuk menarik investasi,” ujarnya.

Tak cuma memastikan konsistensi UU Cipta Kerja guna memastikan daya saing investasi nasional, Shinta juga mengatakan perlu adanya reformasi struktural lanjutan untuk membenahi komponen-komponen biaya usaha yang masih mahal.

Misalnya terkait biaya energi, logistik, suku bunga perbankan, hingga pajak dan cukai. Kepastian biaya dari komponen-komponen ini menjadi sangat penting bagi dunia usaha dalam menjalankan usahanya di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya