Erick Thohir Tunjuk Eks Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko jadi Wadirut IFG

IFG beranggotakan sepuluh anak perusahaan.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Jun 2021, 12:16 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2021, 12:15 WIB
Mencari Solusi Penyelesaian Kasus Jiwasraya
Ekspresi Dirut PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko saat menjadi pembicara pada acara diskusi Penyelesaian Gagal Bayar Jiwasraya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Diskusi mengangkat tema "Jiwasraya: 'Nasibmu-Nasibku Jua' Solusi Carut Marut Jiwasraya". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan Hexana Tri Sasongko sebagai Wakil Direktur Utama di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), yang merupakan BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan atau dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG).

Hal tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan (SK) Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK – 186/MBU/06/2021 tentang PerubahanNomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.

Dalam SK tersebut disampaikan pula mengenai perubahan nomenklatur pada jabatan Direktur Keuangan dan Umum menjadi Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Umum yang saat ini di jabat oleh Rizal Ariansyah.

Dengan demikian, susunan jajaran Direksi IFG terbaru sebagai berikut:

1. Direktur Utama : Robertus Billitea

2. Wakil Direktur Utama : Hexana Tri Sasongko

3. Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Umum : Rizal Ariansyah

4. Direktur Bisnis : Pantro Pander Silitonga

Manajemen IFG berharap adanya perubahan nomenklatur dan kehadiran Hexana Tri Sasongko dalam susunan Direksi dapat bersinergi dengan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh insan IFG holding maupun anggota holding dalam rangka mencapai visi dan misi IFG sebagai salah satu pilar penggerak industri finansial di Indonesia.

"Dengan pengalaman yang panjang di industri keuangan, termasuk asuransi, serta kompetensi yang beliau miliki, kehadiran Hexana di jajaran direksi akan membawa dampak positif di Perusahaan. Dengan semakin kuatnya jajaran Direksi saat ini, kami meyakini IFG dapat mewujudkan cita-cita kami untuk membangun industri keuangan non-bank yang kuat dengan tata kelola yang baik dan prudent," ujar Plh. Sekretaris Perusahaan IFG, RimhalsyahBuchari, dalam keterangannya pada Selasa (8/6/2021).

Saat ini, IFG beranggotakan sepuluh anak perusahaan, yang terdiri dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, PT Bahana Kapital Investa, dan PT Asuransi Jiwa IFG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Erick Thohir Ingin IFG Contoh Ping An Insurance yang Masuk Fortune Global 500

Pemerintah Luncurkan Indonesia Financial Group, Perkuat Industri Asuransi dan Penjaminan Indonesia
IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan.

Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya transformasi sektor jasa keuangan agar semakin profesional, kuat, dipercaya masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman yang berdaya saing global.

Sebagai bentuk transformasi tersebut, pemerintah telah membentuk Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan BUMN holding perasuransian dan penjaminan. Erick Thohir berharap, IFG dapat mencontoh Ping An Insurance dalam melakukan transformasi sektor jasa keuangan

"Ping An Insurance, perusahaan asuransi Asia yang masuk jajaran Fortune Global 500, bisa maju berkat tata usaha yang profesional, inovasi produk keuangan dan penerapan teknologi," kata Erick dalam IFG Progres Launching, Rabu (28/4/2021).

Mengutip laman Fortune, Ping An yang bermarkas di Shenzhen, China ini berada di peringkat 21 di jajaran Global 500. Erick Thohir melanjutkan, Ping An tidak hanya dipercaya konsumen, namun juga adaptif dalam digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen. Hal ini lah yang membuat perusahaan asuransi ini bisa tumbuh kuat dan berdaya saing global.

Erick Thohir melanjutkan, Ping An tidak hanya dipercaya konsumen, namun juga adaptif dalam digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen. Hal ini lah yang membuat perusahaan asuransi ini bisa tumbuh kuat dan berdaya saing global.

IFG sendiri dibentuk berlandaskan AKHLAK yang menjadi core value di Kementerian BUMN, terutama pada poin Amanah, Kompeten dan Adaptif.

Oleh karenanya, pengelolaan holding ini harus dilakukan dengan progresif, bersinergi kuat dan memiliki tata kelola yang baik agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai.

"Saya harap IFG dan sektor jasa keuangan di Indonesia secara keseluruhan dapat bertransformasi seperti Ping An dan menjadi pilar kekuatan ekonomi yang tidak hanya memberi yang terbaik kepada pelanggan tapi ke pemegang saham dan masyarakat," ujar Erick.

Erick Thohir Bakal Bawa 14 BUMN Melantai di Bursa, Ini Daftarnya

Erick Thohir
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir membahas perlindungan tenaga kesehatan dari paparan COVID-19 dalam pertemuan dengan IDI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020). (Dok Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Menteri BUMN Erick Thohir berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) 14 BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip dokumen Kementerian BUMN yang diterima Liputan6.com, Rabu (28/4/2021), BUMN tersebut berasal dari berbagai klaster, mulai dari energi, kesehatan hingga perbankan.

Di klaster energi, terdapat 5 anak usaha PT Pertamina yang akan IPO. Di klaster IT, ada 2 BUMN yang akan melantai di bursa. Di klaster kesehatan ada 2 BUMN, klaster keuangan 1 BUMN, klaster pertanian 2 BUMN dan klaster pertambangan 3 BUMN

"Rencana IPO BUMN dan anak usaha," demikian tertulis dalam dokumen, dikutip Rabu (28/4/2021).

Berikut daftar 14 BUMN yang dimaksud:

Klaster Energi:

1. PT Pertamina International Shipping (Persero)

2. PT Pertamina Geothermal Energi (Persero)

3. PT Pertamina Hulu Energi (Persero)

4. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Persero)

5. PT Pertamina Hilir (Persero)

 

Klaster Kesehatan:

1. PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)

2. PT Bio Farma (Persero)

 

Klaster Keuangan: 

1. PT EDC and Payment Gateway (Persero)

 

Klaster Pertanian: 

1. PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero)

 

Klaster IT: 

1. PT PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (Persero)

2. PT  Telkom Data Center (Persero)

 

Klaster Pertambangan: 

1. PT Inalum Operating (Persero)

2. PT MIND ID (Persero)

3. PT Logam Mulia (Persero)  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya