Dirut Pertamina Nicke Widyawati: Alih Kelola Blok Rokan Jadi Hadiah Kemerdekaan Indonesia

Pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau resmi beralih ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

oleh Tira Santia diperbarui 08 Agu 2021, 23:55 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 23:55 WIB
Proses alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah mencapai 99,5 persen.
Proses alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah mencapai 99,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau resmi beralih ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), pada 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB. Blok Rokan merupakan blok minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina telah membentuk tim transisi untuk memastikan kelancaran operasi Blok Rokan setelah dilepas Chevron.

“Untuk memastikan kelancaran proses alih kelola, Pertamina melalui PHR juga telah membentuk Tim Transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi,” kata Nicke dalam sambutannya di acara Alih kelola WK Rokan disiarkan di Youtube SKK Migas, Minggu (8/8/2021).

Kelancaran operasi tersebut terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial , komersial, asset supply chain management serta IT.

Di samping itu, kata Nicke, hal yang tidak kalah penting dalam proses alih kelola ini, pihaknya mengingatkan kembali mengenai high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses kehandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian kita semua.

Nicke juga berpesan kepada seluruh manajemen dan pekerja Pertamina Hulu Rokan agar terus fokus menjalankan amanah dari pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi negara, masyarakat dan bangsa melalui pengelolaan Blok Rokan, agar dapat mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia.

"Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 miliar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030,” ujarnya.

Oleh karena itu, selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bor 161 Sumur Baru

Pertamina terus lakukan persiapan untuk alih kelola Blok Rokan
Pertamina terus lakukan persiapan untuk alih kelola Blok Rokan

Hingga akhir tahun 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk 2022, PHR merencanakan pengeboran kurang lebih sebanyak 500 sumur baru.

Menurutnya, komitmen ini merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara WK migas lain di Indonesia. Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.

Diakhir Nicke menyebut bahwa alih kelola WK Rokan ke PHR ini menjadi hadiah menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus mendatang.

“Pengelolaan WK Rokan oleh Pertamina menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia, merupakan kebanggaan bagi Pertamina dan bangsa Indonesia serta wujud dukungan dari segenap bangsa Indonesia sehingga alih kelola berjalan dengan baik,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya