Buah Kegigihan, Pendiri Perusahaan Teknologi Asal India Ini Jadi Miliarder

Anand Deshpande, pemilik perusahaan asal India yang menjadi miliader karena kegigihannya mengembangkan bisnis

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2021, 21:00 WIB
Anand Deshpande
Anand Deshpande (Foto: Forbes India)

Liputan6.com, Jakarta - Anand Deshpande, pendiri perusahaan teknologi di India pernah menjalani mimpinya sebagai seorang teknisi Silicon Calley sebagai insinyur teknologi untuk sebuah proyek Hewlett Packard (perusahaan perangkat lunak) di Palo Alto, California.

Namun, di tengah menjalani pekerjaannya sebagai seorang pemuda yang berusia 28 tahun, Deshpande berpikir ‘apakah ini adalah langkah yang tepatatau tidak’, ‘kembali ke India atau menetap di AS dengan membeli sebuah perahu’.

Akhirnya, keputusan yang dipilih adalah kembali ke negara asalnya, India. Bekerja dan berusaha keras mengumpulkan USD 21 ribu (Rp 299,1 juta) ke tabungannya yang juga digabung bersama pinjaman uang dari ayah dan teman-temannya.

Setelah uang tersebut terkumpul, bisnis dan usaha mulai dijalankan dengan modal seadanya. Persistent Systems, nama perusahaan yang ia bangun dengan berfokus pada pengelolaan database di Kota Pune.

Sekarang, menurut Forbes, perusahaan teknologi yang kini telah bekembang pesat memiliki pendapatan senilai Rp8,06 triliun sehingga dikenal sebagai raksasa teknologi digital, data, dan produk kecerdasan buatannya. 

Sekitar 80 persen dari pendapatan tahunan yang dikantongi, paling banyak didapatkan dari AS, Eropa, dan India sendiri. Padahal awalnya perusahaan hanya terdiri dari 5 orang saja dan kini telah berkembang berkali-kali lipat menjadi 14 ribu tenaga kerja dari 45 negara berbeda.

Tak hanya itu, nilai saham perusahaan juga naik 237 persen tahun ini sehingga membuat Deshpande sendiri masuk dalam peringkat miliarder untuk pertama kalinya. Meskipun mengenyam status baru, hal tersebut dianggap sebagai nilai nosional⎼ jumlah total aset dasar sekuritas dari harga komoditas.

“Untuk seorang pecandu teknologi seperti saya, seharusnya menjadi profesor saja di suatu tempat. Namun, saya kira ini adalah hasil yang datang tepat waktu di tempat yang tepat juga,” ujar Deshpande.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kilas Balik Perusahaan

Persistent Systems
Persistent Systems, perusahaan yang berbasis di Kota Pune (Foto: Economic Times India)

Saat kembali ke AS pada 1990, sebuah perusahaan perangkat lunak sedang didirikan di Pune membuatnya menamakan perusahaan tersebut “Persisten” karena memiliki makna bahwa ia ingin menunjukkan istilah tersebut pada sistem data yang akan diberlakukan nantinya.

“Saya ingin tinggal di India, tetapi saya juga tidak ingin berkompromi dengan resume saja. Saya ingin melakukan hal-hal hebat yang sama di India seperti yang dilakukan di AS,” tambahnya.

Nama yang telah meroket tersebut memiliki filosofi kegigihan bagi Deshpande karena perjuangannya selama di dekade awal menentukan kesuksesan dari perusahaan hingga saat ini. Responsnya terhadap apa yang telah ia capai adalah bahwa bersama dengan timnya, segala sesuatu dilakukan dengan sangat selektif dan hati-hati.

Pada 2020, Intel Capital ternyata pernah menginvestasikan USD 1 juta (Rp14,2 miliar) untuk 3,5 persen saham di perusahaannya. Lima tahun kemudian, Deshpande mampu mengumpulkan Rp284,8 miliar dari Norwest Venture dan Gabriel Venture Partners.

Kenaikan demi kenaikan yang diterima membuat perusahaan mampu mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan yang melonjak sebesar 14,6 persen dalam pendapatan, sedangkan pendapatannya naik 13,2 persen.

 

 

Tidak Lupa Untuk Berbagi

Rupees (mata uang India)
Mata uang India, rupees

Namun, pada 2019, Deshpande mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan dan hanya menjabat sebagai ketua dan direktur pelaksana. Meskipun demikian, fokus dari perusahaan adalah ingin mengidentifikasi teknologi generasi berikutnya dan mempromosikan kewirausahaan dalam organisasi.

“Dia adalah salah satu orang pertama di industri yang maju untuk berbagi pembelajaran tentang bagaimana cara meningkatkan pendapatan,” ujar salah satu sukarelawan di komunitas perangkat lunak, Avinash Raghava.

Ternyata, tidak hanya berfokus mengembangkan perusahaan teknologinya saja, Deshpande juga mengajar dan membantu pengusaha-pengusaha lain yang sedang mengembangkan bisnisnya.

Seperti mengajar dan berbagi di kegiatan filantropi melalui Yayasan deASRA yang ia dirikan bersama isterinya, Sonali, yang dipercayai untuk memimpin yayasan. Adanya yayasan ini ditujukan untuk menciptakan gerakan kewirausahaan secara massal.

Lapangan pekerjaan saat ini telah mengalami krisis, bantuan-bantuan seperti itu diharapkan dapat mempermudah penyediaan layanan dari mulai belajar menentukan rencana bisnis hingga mengembangkan strategi dari bisnis yang dirancang.

Reporter: Caroline Saskia

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya