Holding Ultra Mikro Terbentuk, Siap-Siap Bunga Kredit Murah Mulai November 2021

Tiga perusahaan yang tergabung dalam Holding BUMN Ultra Mikro telah masuk babak penandatanganan perjanjian peralihan saham.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Sep 2021, 11:35 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021, 11:35 WIB
BRI Terus Mengoptimalkan Ekosistem Ultra Mikro Demi Menjaga Pertumbuhan Berkelanjutan
(Foto:@BRI)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga perusahaan yang tergabung dalam Holding BUMN Ultra Mikro telah masuk babak penandatanganan perjanjian peralihan saham. Menyambut hal ini Menteri BUMN Erick Thohir berharap dampak kebijakannya bisa dirasakan mulai November 2021.

Menteri Erick mengatakan salah satu tujuan adanya holding ultra mikro yang menggabungkan Pegadaian, PNM, dan BRI ini dapat memberikan bunga murah kepada pelaku usaha mikro.

“Ingin memastikan bahwa bisa terjadi bagaimana keberpihakan bunga lebih murah untuk yang dibawah (UMKM Ultra Mikro), sesuai dengan kesepakatan kita, November sudah bisa terjadi,” katanya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham, Senin (13/9/2021).

Selain hal itu, ia juga kedepannya akan memastikan co-location berjalan sebagaimana seharusnya. Diketahui co-location adalah salah satu bentuk sinergi antara BRI, Pegadaian dan PNM yang memanfaatkan kantor cabang BRI untuk juga bisa digunakan oleh Pegadaian dan PNM.

“Colocation, saya akan lihat dan pastikan, bagaimana tadi sinergi Pegadaian dan BRI bisa bersatu. Misalnya, dulu saya lihat di jalan  BRI itu sendiri, Pegadaian sendiri, dan PNM sendiri. Nah bagaimana ini bisa terjadi biar gak sendiri-sendiri,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transformasi

(Foto: Istimewa)
Kredit ultra mikro merupakan program pemberian kredit khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). (Foto: Istimewa)

Lebih lanjut, Menteri Erick mengatakan, bahwa transformasi yang dilakukan dalam lingkup Kementerian BUMN adalah sesuatu yang harus terjadi.

“Transformasi yang dilakukan kementerian BUMN adalah sebuah keharusan yang tentu harus kita kawal dan pastikan secara tepat waktu maksimal,” katanya.

Ia kemudian mengambil contoh transformasi yang telah terjadi sebelumnya, yakni penggabungan antara bank syariah di lingkup Himbara. Ia melihat, hal itu jadi satu momentum agar bank syariah indonesia menjadi lebih besar.

“Sebelumnya bagaimana BSI yang sudah legowo menggabungkan jadi satu kesatuan dan bisa dilihat dalam sejarah ini pertama kalinya kita punya bank syariah yang besar dan kompetitif, dan terus akan kita tingkatkan tak hanya di indonesia tapi pastikan kompetitif secara global,” katanya.

Ia meminta dengan adanya transformasi yang terjadi dalam lingkup perusahaan BUMN itu bisa memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Hal ini kata Erick sebagai bukti menghadirkan kemudahan bagi masyarakat.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya