Menko Luhut: Kasus COVID-19 Nasional Turun 96,9 Persen dari Posisi Puncak

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa situasi pandemi COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Sep 2021, 18:04 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 18:04 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers tentang evaluasi PPKM.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa situasi pandemi COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan.

Ia menjelaskan bahwa kasus konfirmasi COVID-19 secara nasional saat ini turun 96,9 persen dari puncak atau dibanding 15 Juli 2021. "Angka kasus harian 26 September 2021 lebih rendah dari angka 24 Juli 2020," jelas dia dalam konferensi pers PPKM, Senin (27/9/2021).

Sementara kasus aktif nasional, juga turun 92,6 persen dari puncak pada 24 Juli 2021. "Kasus aktif 26 September (42,749) lebih rendah dari angka 2 September 2020 (43,059)," terang dia.

Selanjutnya, Menko Luhut juga mengatakan bahwa kasus konfirmasi Virus Corona di Jawa-Bali turun 98 persen dari puncak (15 Juli 2021).

"Jadi angka kasus harian 26 September kemarin sebanyak 864 - kalau dikurangi lagi hari ini lebih rendah lagi setara dengan 6 Juli 2020, yaitu 864," jelasnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tingkat Reproduksi

Selain itu, Menko Luhut juga mengungkapkan bahwa tingkat reproduksi efektif Indonesia dan Jawa-Bali terus menurun di bawah 1 persen. Hal itu mengindikasikan terkendalinya pandemi COVID-19.

"Kalau dilihat sekarang Jawa itu sudah 0,95, Sumatera 0,98, dan Bali masih 1,1," kata Menko Luhut.

"jadi di tempat lain saya kira, di luar Jawa juga membaik. Jadi angka-angka ini tidak boleh membuat kita berpuas diri tetapi justru tambah hati-hati. Saya dapat laporan di Pangandaran ada lebih dari 10.000 orang yang datang, itu pun sudah di atur. Ini berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya