Erick Thohir Minta Pemda Dukung Program Makmur untuk Petani

Erick Thohir mengatakan, program Makmur diimplementasikan di desa Sukadamai, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Okt 2021, 13:20 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 13:20 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani tanah air.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta pemerintah daerah (Pemda) mendukung program Makmur Pupuk Indonesia. Dukungan yang bisa dilakukan pemda ditujukan kepada infrastruktur penunjang pertanian tanah air.

Saat ini, program Makmur diimplementasikan di desa Sukadamai, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan dukungan pemda akan bermanfaat pada produktivitas pertanian di wilayah Sumsel. Bahkan, dukungan pemda akan melengkapi program singkatan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat yang telah diimplementasi dibanyak wilayah.

"Tadi juga ada keluhan sebenarnya, bahwa mereka butuh air dan mereka ini terhambat sehingga airnya agak asam, sehingga kita membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah. Karena kita harapkan dengan cara bantuan yang diberikan BUMN di support pemerintah daerah sehingga saling mendukung program yang dibangun pemerintah pusat khususnya BUMN dengan pemerintah daerah jadi saling terkait," kata Arya, Jumat (29/10/2021).

Arya mengatakan bahwa saat ini program Makmur diimplementasikan di atas lahan sekitat 25 hektar dengan komoditas jagung. Petani yang masuk program berasal dari kelompok tani sidomukti.

Arya mengaku para petani yang tergabung di kelompok tani sidomukti  telah merasakan manfaat program Makmur. Pasalnya, program Makmur memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.

Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, ketersediaan pupuk non subsidi, dan offtaker.

"Jadi mudah-mudahan dengan program yang kita berikan mereka dapat bantuan dana, bibit terbaik, pupuk terbaik, pestisida terbaik kemudian ada peminjaman sewa alatnya, ada juga asuransinya ini akan mutar dan ada offtakernya dan ini pendanaannya dari perbankan. Jadi ini adalah proses yang kita harapkan bisa baik untuk Desa Sukadamai," kata Arya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Produktivitas Meningkat

Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir ketika meluncurkan Program Makmur saat kunjungan kerja di Subang, Jawa Barat, Sabtu (28/8/2021). Dok BUMN

Sementara Tatang, seorang petani dari kelompok tani sidomukti mengungkapkan bahwa telah bergabung program Makmur sejak tahun 2020.

Selama mengikuti program, produktivitas pertaniannya meningkat. Bahkan dirinya mengaku tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi dalam melakukan penanaman.

"Dengan adanya program Makmur, saya bergabung alhamdulillah saya bisa bandingkan antara pemakaian pupuk program Makmur. Yang menggunakan program Makmur mencapai 9,3 ton per hektar, yang sebelumnya sekitar 8,4 ton per hektar," kata Tatang.

Pupuk Indonesia menugaskan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjadi project leader program Makmur di Provinsi Sumatera Selatan. Program ini telah diimplementasikan di atas lahan seluas 2.292 hektar yang tersebar ke beberapa wilayah di Sumatera Selatan. Petani yang tergabung berjumlah 1.274 orang.

Hari ini, program Makmur kembali dilaksanakan di lahan seluas 25 hektar di Desa Sukadamai dengan komoditas yang ditanam adalah jagung. Adapun, rincian luas lahan program Makmur yang dilaksanakan Pusri Palembang di Sumsel yaitu Desa Upang Mulya seluas 150 hektar, Desa Tirja Jaya 210 hektar, Desa Rejosari seluas 210 hektar, Desa Mukti Jaya dan Talang Jaya seluas 400 hektar.

Selanjutnya Desa Nusa Makmur seluas 900 hektar, Desa Sukadamai seluas 25 hektar, Desa Manggar Raya seluas 135 hektar, Desa Sumber Agung seluas 50 hektar, Desa Mendayun 79,75 hektar, Desa Purwodadi seluas 43,5 hektar, Desa Tanjung Mas seluas 73,5 hektar, terakhir Desa Gumawang seluas 15,25 hektar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya