Liputan6.com, Jakarta - Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan membuka kantor perwakilan Timur Tengah di Dubai. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dibukanya kantor perwakilan tersebut menjadi penanda rekam jejak pertama BSI di pasar global.
"BSI akan menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah. Dengan ekspansi ini, BSI berharap dapat mewujudkan misinya sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025," kata Erick dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (6/11).
Baca Juga
Secara resmi, BSI telah menerima izin prinsip kantor perwakilan di Dubai yang diberikan langsung Erick di Dubai International Financial Center (DIFC) pada Jumat, (5/11) lalu. Lewat akta pendirian tersebut, BSI resmi menjadi bagian dari DIFC.
Advertisement
Erick mengatakan hal ini membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global. Dia berharap BSI bisa mengembangkan industri perbankan syariah dan mempererat hubingan antara Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah.
“Kehadiran BSI di Dubai diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, Tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab (UEA)," kata dia.
Terlebih UEA merupakan salah satu pusat investasi global. Sebab Dubai telah menjadi pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Optimalkan Potensi Bisnis di Dubai
Erick ingin BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global. Sehingga para investor bisa menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga untuk proyek-proyek pembangunan lainnya di Tanah Air.
“Tentunya, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah. Hal ini perlu ditekankan untuk memperkuat pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia khususnya pasca pandemi COVID-19,” kata Erick.
Advertisement