Liputan6.com, Jakarta - Penelitian terbaru HSBC Indonesia menemukan adanya kabar baik bagi potensi pengembangan wealth management Tanah Air. Wealth management merupakan sebuah perencanaan kegiatan investasi yang didasarkan pada tujuan keuangan serta kriteria masing-masing individu.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan perencanaan keuangan meningkat dengan 60 persen nasabah yang disurvei mengatakan mereka ingin memastikan bahwa dirinya memiliki cukup uang untuk masa pensiun dan melindungi masa depan keluarga mereka.
Baca Juga
"Meskipun begitu, baru 34 persen dari nasabah yang percaya diri untuk membangun kekayaan melalui produk investasi," ucap Director Wealth & Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia, Edhi Tjahja Negara dikutip di Jakarta, Minggu (14/11).
Advertisement
Sebagai pelopor wealth manager, HSBC katanya berkomitmen untuk membantu menjembatani kesenjangan dengan mempromosikan literasi keuangan dan memberikan produk & layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan perilaku investasi nasabah yang berubah secara dinamis dalam setiap fase kehidupannya.
"Wealth management senantiasa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bisnis keseluruhan Bank HSBC Indonesia. Meski menghadapi tantangan ekonomi di masa pandemi, dana kelolaan (AUM) yang dikelola Bank tumbuh lebih dari 11,4 persen dibandingkan tahun lalu (yoy)," katanya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia’s Best Wealth Manager
Baru-baru ini, HSBC Indonesia dinobatkan sebagai Indonesia’s Best Wealth Manager (Wealth Manager Terbaik di Indonesia) untuk keempat kalinya oleh The Asset Triple A Awards.
Predikat ini kembali diraih berkat kemampuan HSBC dalam menghadirkan solusi manajemen keuangan (wealth management) yang lengkap dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, serta investasi berkelanjutan perusahaan untuk memperkuat kemampuan digital.
"Platform wealth management HSBC Indonesia telah mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan seorang nasabah untuk mengelola keuangannya secara menyeluruh, termasuk asesmen untuk mempelajari profil risiko nasabah individu (tanpa biaya), konsultasi dari penasihat keuangan bersertifikat, akun online on boarding, wealth dashboard untuk memantau semua portofolio investasi dalam satu layar, wealth insight hub untuk memantau tren pasar dan strategi investasi terkini dari para ahli, serta solusi transaksi investasi online, termasuk dengan perdagangan obligasi di pasar sekunder, dimanapun nasabah berada," jelasnya.
Reporter : Idris Rusadi Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement