Ini Pentingnya Passive Income untuk Masa Pensiun

Banyak pekerja yang masih mengandalkan gaji bulanan tanpa memikirkan bagaimana mereka akan memenuhi kebutuhan di masa pensiun. Perencana Keuangan Andy Nugroho menegaskan passive income adalah kunci untuk tetap hidup nyaman setelah tidak lagi bekerja.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Feb 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 18:45 WIB
Jangan Buat Foya-foya, Sulap Utang Menjadi Untung dengan Cara ini
(Foto: Ilustrasi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Banyak pekerja yang masih mengandalkan gaji bulanan tanpa memikirkan bagaimana mereka akan memenuhi kebutuhan di masa pensiun. Perencana Keuangan Andy Nugroho menegaskan passive income adalah kunci untuk tetap hidup nyaman setelah tidak lagi bekerja.

“Penting bagi kita untuk bertanya, kalau hari ini saya resign atau pensiun, bagaimana saya tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari? Berapa jumlah uang yang saya perlukan tanpa harus bekerja?” kata Andy kepada Liputan6.com.

Langkah pertama dalam membangun passive income adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa pensiun. Setelah itu, pekerja harus mulai memilih instrumen yang tepat untuk mendapatkan penghasilan pasif.

“Misalnya, jika seseorang butuh Rp 5 juta per bulan, maka dia harus mulai mencari cara agar investasi atau bisnisnya bisa menghasilkan jumlah tersebut tanpa dia harus bekerja,” jelasnya.

Pilihan Aset untuk Passive Income Setelah Pensiun

Andy menyarankan beberapa aset yang bisa digunakan untuk passive income, seperti investasi saham yang memberikan dividen, obligasi ritel negara dengan kupon berkala, hingga properti yang bisa disewakan. Selain itu, jaringan bisnis waralaba juga dapat menjadi sumber pendapatan pasif.

Menurutnya, semakin dini seseorang mulai membangun passive income, semakin baik. Andy menyebut jangan menunggu sampai pensiun baru mulai investasi. 

“Kalau bisa mulai dari sekarang, karena semakin awal kita membangun passive income, semakin ringan beban keuangan kita di masa depan,” jelasnya. 

 

 

Aset Anti Mainstream

banner infografis gaji pns dki
Ilustrasi Gaji... Selengkapnya

Tak hanya aset mainstream seperti saham, obligasi, hingga bisnis, Andy menjelaskan berbagai bentuk kreativitas dapat menjadi sumber passive income yang menjanjikan.

Menurut Andy, konsep passive income dari karya ini memungkinkan seseorang untuk tetap mendapatkan penghasilan dari sesuatu yang telah diciptakan sebelumnya. 

"Misalnya, kita menciptakan suatu produk atau karya yang bisa memberikan royalti secara berkelanjutan. Ini adalah bentuk passive income yang sangat menarik karena cukup dilakukan sekali, tetapi bisa menghasilkan dalam jangka panjang," jelasnya.

Salah satu contoh yang paling umum adalah dalam industri musik. Seorang musisi atau pencipta lagu bisa terus mendapatkan royalti setiap kali karyanya diputar di berbagai platform, seperti radio, televisi, atau layanan streaming musik. 

"Kalau kita membuat lagu dan lagu itu dinyanyikan atau digunakan dalam iklan atau film, kita akan terus mendapatkan royalti tanpa harus bekerja lagi," tambahnya.

Selain musik, dunia literasi juga menawarkan peluang passive income yang besar. Seorang penulis bisa mendapatkan royalti dari buku yang diterbitkan, baik dalam bentuk fisik maupun digital. 

Saat ini, penjualan e-book juga semakin populer. Jadi, siapa saja bisa menulis dan menerbitkan buku tanpa harus melalui penerbit konvensional. 

“Setiap kali ada yang membeli buku kita, kita akan mendapatkan penghasilan pasif," ungkap Andy.

 

Jangan Menunda Passive Income

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pekerja adalah menunda memulai passive income. Andy menegaskan semakin awal seseorang mulai berinvestasi atau menjalankan bisnis, semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. 

Misalnya, dengan menerapkan strategi dollar cost averaging, seseorang bisa membeli aset investasi secara rutin setiap bulan sehingga portofolio investasinya terus berkembang seiring waktu.

Selain itu, membangun koneksi dan jaringan profesional juga penting untuk menemukan peluang bisnis dan investasi yang menguntungkan. Dengan memiliki relasi yang luas, pekerja bisa lebih mudah mendapatkan informasi serta kesempatan untuk mengembangkan passive income.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya