Dirut PLN Darmawan Prasodjo Terpapar Covid-19

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan satu orang direksi PLN terpapar Covid-19.

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Jan 2022, 19:46 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 19:45 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengunjungi Unit Induk Pusat Pengaturan Beban Jawa Madura Bali (UIP2B Jamali) Gandul, Depok, Jawa Barat. (Dok PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengunjungi Unit Induk Pusat Pengaturan Beban Jawa Madura Bali (UIP2B Jamali) Gandul, Depok, Jawa Barat. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo terpapar covid-19. Selain Darmawan terdapat satu orang direksi PLN yang juga terpapar Covid-19.

Selama satu bulan terakhir ini, Darmawan Prasodjo memang memimpin langsung pengamanan pasokan batu bara untuk menghindari krisis pemadaman listrik ke masyarakat. Koordinasi pengamanan pasokan baru bara tersebut biasanya dijalankan di  ruang War Room atau Pusat Pengelola Informasi dan Solusi (P2IS).

Koordinasi ini biasanya diikuti oleh jajaran Direksi dan manajemen PLN Grup hingga lebih dari 50 orang, dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.

Dalam proses pengamanan pasokan batu bara tersebut, Darmawan Prasodjo dengan satu Direksi PLN terpapar Covid-19. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh PLN pun seluruh anggota yang mengikuti koordinasi krisis energi primer ini di-skrining dan terpaksa diisolasi.

Monitoring pasokan batu bara dan koordinasi pun kemudian dilakukan secara online.

Pada saat sidak yang dilakukan oleh Menteri ESDM dan Menteri BUMN (4/1/2022), War Room yang terlihat kosong memang sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan ditengah pandemi Covid-19.

Darmawan menjelaskan, PLN terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, PLN juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online.

"Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pastikan Tak Ada Pemadaman

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengunjungi Unit Induk Pusat Pengaturan Beban Jawa Madura Bali (UIP2B Jamali) Gandul, Depok, Jawa Barat. (Dok PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengunjungi Unit Induk Pusat Pengaturan Beban Jawa Madura Bali (UIP2B Jamali) Gandul, Depok, Jawa Barat. (Dok PLN)

Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar," kata dia. 

PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi.

"Untuk itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya