Dukung Program KKP, ID FOOD Bakal Genjot Ekspor Perikanan

Setelah disahkan sebagai BUMN Holding Pangan, ID FOOD semakin intensif menggenjot sektor perikanan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Jan 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 11:30 WIB
KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan laut di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). Untuk mendorong ekspor komoditas perikanan KKP akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN Pangan atau ID FOOD akan mendorong ekspor berbagai produk perikanan. Melalui PT Perikanan Indonesia, langkah ini juga mendukung program yang diusung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Hal itu disampaikan Direktur Utama ID FOOD Arief Prasetyo Adi saat melakukan kunjungan kerja ke Cabang PT Perikanan Indonesia Cabang Makassar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kunjungan dilakukan bersama Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk BUMN Zuryati Simbolon, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, serta Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara.

Menurut Arief, perikanan adalah salah satu sektor penting, terlebih bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai kedua terpanjang di dunia.

“Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, sehingga upaya memperkuat sektor perikanan harus menjadi kerja kolektif yang didasari komitmen dan kolaborasi yang berkelanjutan,” paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/1/2022).

Arief menambahkan sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir demi membangun ketahanan pangan, terutama di industri perikanan Indonesia, perusahaan-perusahaan BUMN harus memberikan dukungan maksimal agar para nelayan naik kelas. Serta dukungan distribusi hasil tangkapan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

“Sejalan dengan arahan Menteri Erick untuk bantu nelayan naik kelas, diharapkan BUMN Pangan sektor Perikanan dapat mewujudkannya dengan terus menyerap hasil tangkapan nelayan dan mendistribusikan ke mancanegara.” jelas Arief.

Arief mengatakan, setelah disahkan sebagai BUMN Holding Pangan, ID FOOD, semakin intensif menggenjot sektor perikanan, salah satunya mendorong peningkatan ekspor produk perikanan dan kelautan.

“Kegiatan ekspor di sektor perikanan merupakan salah satu penyumbang devisa negara, oleh karenanya kami terus dorong serta siapkan infrastruktur dan sumber dayanya agar produk perikanan dan kelautan ID FOOD memenuhi standar kualitas ekspor,” ujar Arief.

Di samping itu, Arief menambahkan, guna memastikan ketersedian produk, ID FOOD melalui PT Perikanan Indonesia, melakukan optimalisasi potensi perikanan di berbagai daerah.

“Pada tahun 2021 lalu, kami telah melakukan ekspor gurita ke Amerika Serikat yang diberangkatkan dari Sulawesi Selatan, dimana gurita menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diekspor dari Sulawesi Selatan,” ujar Arief.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Ekspor

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor perikanan naik 7,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, pada tahun 2021 PT Perikanan Indonesia juga telah melakukan ekspor ikan Black Marlin ke Filipina dari Benoa, Bali dan Ekpor Gurita ke Jepang dari Simeulue, Aceh, ke Jepang. Lebih lanjut Arief mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya menambah daftar negara tujuan dan jenis produk perikanan yang akan diekspor.

“Untuk meningkatkan ketersediaan dan menjaga keberlanjutan, Perikanan Indonesia terus memperkuat perannya sebagai off taker hasil tangkapanya nelayan, selain untuk memastikan stok, hal tersebut juga dalam rangka membantu nelayan memiliki kepastian pasar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, peningkatan aktivitas ekspor ini tidak terlepas dari kesiapan sarana dan prasarana produksi pendukung, diantaranya berupa Air Blast Frezer (ABF) dan Cold Storage.

“Untuk mendukung aktivitas ekspor produk perikanan yang semakin masif, kami terus melakukan penguatan sarana produksi. Hal tersebut untuk memastikan produk yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik,” tutur Sigit.

Menurutnya, aktivitas ekspor yang terus digenjot ini diharapkan akan berkontribusi bagi peningkatan pendapat daerah serta turut memperkuat sektor perikanan nasional dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai mitra strategis perusahaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya