Erick Thohir Target 7 Lessor Raksasa Setuju Restrukturisasi Utang Garuda Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir mengejar persetujuan dari 7 lessor raksasa terkait penyelesaian utang di PT Garuda Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 25 Jan 2022, 19:50 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 19:50 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengejar persetujuan dari 7 lessor raksasa terkait penyelesaian utang di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Jumlah itu bisa dikatakan lebih dari 50 persen dari porsi lessor setuju dilakukan restrukturisasi.

Persentase itu masih berkaitan dengan 4 lessor yang telah menyetujui resktrukturisasi utang Garuda Indonesia serta 35 sisanya yang masih dalam tahap negosiasi. Dengan asumsi mendapat 3 persetujuan lagi, porsi 50 persen atau mayoritas suara akan mengarah pada resktrukturisasi utang maskapai pelat merah itu.

Sehingga, Garuda Indonesia selanjutnya bisa masuk ke fase pemulihan keuangannya. Namun manajemen harus memperoleh persetujuan tujuh lessor atas restrukturisasi utang yang diproses melalui skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di pengadilan.

"Namanya kita juga usaha tetapi yang empat lessor ini kan, jadi gini dari 35 lessor itu kalau kita bisa dapat tujuh lessor yang besar itu udah lebih dari 50 persen. Nah, empat lessor ini yang besar jadi kalau kita dapat tiga lagi itu akan mayoritas," ujar Menteri Erick kepada wartawan di kawasan gedung DPR, Selasa (25/1/2022).

Ia mencatat, persetujuan tujuh lessor raksasa global akan menjadi mayoritas karena mampu merepresentasikan angka 50 persen sesuai dengan target. Secara keseluruhan ada 35 lessor yang dibidik pemerintah.

“Goodnews-nya 4 lessor yang sudah menyetujui ini adalah para lessor besar jadi secara persentase kalau kita bisa mendapatkan 3 tambahan lessor ini artinya mayoritas lessor menyetujui (restrukturisasi) yang sisa yang banyak itu kecil-kecil,” terangnya.

Sehingga, menurutnya jadi pilihan tepat pihaknya terus fokus melakukan negosiasi ke sejumlah lessor-lessor ini. Pada momen ini, kata Menteri Erick, telah jadi penting payung hukum dari PKPU terhadap langkah negosiasi yang dilakukan terhadap lessor-lessor yang tersisa.

Respon Positif

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengklaim proses restrukturisasi terus mendapat respon positif. Bahkan, keseluruhan lessor sudah mendaftarkan diri dalam PKPU.

Meski begitu, tahapan-tahapan negosiasi masih terus dilakukan karena baru sebagian lessor yang menandatangani isi persetujuan restrukturisasi tersebut.

"Kita sekarang masih negosiasikan dengan semua lessor dan kreditur yang lain, sementara ini tidak ada perkembangan negatif malah positif, dianggap kita serius menangani bukan hanya ke depan tapi juga masalalu," ungkap Irfan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keputusan Positif

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda berada di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Irfan optimistis pihaknya akan mencapai satu keputusan positif dengan perusahaan penyewa pesawat. Sikap itu didasari pada respon baik yang diberikan lessor dalam setiap sesi negosiasi.

"Selama ini boleh dibilang kita sih positif diskusinya dengan semua lessor dengan tadi yang disampaikan Pak Erik, betul memang beberapa lessor terbesar tersebut mengindikasikan sangat kuat, terus tujuannya sudah kita detailkan mudah-mudahan tidak ada halangan melintang dan kalau melihat nanti ada yang sudah tanda tangan rasanya semua pihak akan mencapai suatu kesepakatan," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya