Jokowi Ingin Genjot Ekspor Besi Baja di 2022 Capai USD 30 Miliar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap nilai ekspor besi dan baja tahun 2022 bisa mencapai USD 28 miliar hingga USD 30 miliar.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Jan 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap nilai ekspor besi dan baja tahun 2022 bisa mencapai USD 28 miliar hingga USD 30 miliar. Hal itu disampaikan dalam kegiatan B20 Indonesia Summit 2022, Kamis (27/1/2022).

Jokowi menyampaikan, tahun 2021 nilai ekspor Indonesia mencapai USD 230 miliar, dimana besi baja berperan sangat besar dalam peningkatannya. Ekspor besi baja di tahun 2021 mencapai USD 20,9 Miliar meningkat dari sebelumnya yang hanya USD 1,1 miliar di tahun 2014.

"Tahun 2022 saya kira bisa mencapai USD 28 hingga 30 miliar. Setelah nikel saya akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga dan timah," kata Jokowi.

Lebih lanjut, kata Jokowi, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 418 Giga watt baik yang bersumber dari air, panas bumi, angin, maupun matahari.

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral logam, yang dibutuhkan untuk mendorong transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.

"Nikel, bauksit, timah dan tembaga, kami memastikan akan mensuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk dunia, namun bukan dalam bentuk barang mentah tapi dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hilirisasi Nikel

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo saat memberikan kata sambutan dalam groundbreaking hilirisasi batubara ke DME, Senin (24/1/2022).

Adapun, hilirisasi nikel yang sudah dilakukan Pemerintah sejak 2015, sudah memberikan dampak yang baik, tidak hanya dalam penciptaan lapangan kerja tapi juga dari sisi ekspor maupun neraca perdagangan Indonesia.

"Kebijakan kami terkait mekanisme transisi energi dari fosil fuel ke energi baru terbarukan juga akan menjamin kepastian investasi. Di Jawa dan Sumatera kami mendorong PLTU ke energi baru terbarukan seperti geotermal dan solar panel," pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya